Mohon tunggu...
Herni
Herni Mohon Tunggu... Guru - Guru yang dikelilingi anak-anak

menemukanmu lewat menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Kita

1 April 2024   20:02 Diperbarui: 1 April 2024   20:04 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi Herni 

CERITA KITA

Masih sama cerita kita:

Masa kecil

Suka-duka

Masa remaja hingga

Jatuh cinta

Cerita-cerita itu terbentuk secara detail dalam

Bingkai dan memori yang tergambar

Keseharian seperti menghirup udara

Dan asap knalpot kendaraan yang saban hari

Mengotori pikiran.

Ada juga cerita versi lain:

Kita memanjat masa depan begitu susah

Melalui hamparan sawah, jalanan yang dilalui berbatu dan kaki

Kita terkilir, tertusuk duri hingga berdarah dan kau mendesah

Dalam peluh, tanganmu melihat dengan hati. ***

Jakarta, 1 April 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun