Mak e memberi instruksi jago mana yang harus diambil. Suami dan adik ipar segera berkoordinasi untuk menangkap tiga ekor ayam jago. Selain itu, suami mengkader anak laki-lakinya.  Ternyata dibutuhkan tiga orang laki-laki  untuk menangkap tiga ekor ayam jago.  Hahaha...
Bagi saya ini peristiwa langka. Makanya saya abadikan.
Setelah terkumpul tiga ekor, mereka menyembelihnya dengan bacaan basmallah. Sementara itu air panas sudah disiapkan.
Ayam disembelih. Dicuci air dingin. Dimasukkan ke air panas. Dicabuti bulunya. Dibersihkan dan dipotong sesuai kebutuhan. Semua dilakukan oleh para lelaki.
Baru setelah beres diserahkan pada kami. Hari ini kami akan memasak soto lamongan.
Pas hari H lebaran, para lelaki menangkap dua ekor ayam jago. Tidak lebih dari riga puluh menit. Hari itu kami memasak kari ayam. Tidak lupa ketupatnya. Satu ember besar kari ayam siap disantap bersama ketupat. Yummy...
Di samping saya, adik ipar saya merebus ketela pohon yang dicabut di sawah.Â
    "Mueduuuk, "kata mak e.
Tiba- tiba salah satu keponakan saya menyeletuk, " Kalau kita di sini seminggu, bisa-bisa habis ya Lek ayam Pak e Mak e." Saya hanya tertawa.
Tanpa sepengetahuan saya, suami dan saudara-saudaranya membeli seekor kambing dengan cara patungan. Mereka berencana menyembelih kambing. Mau bikin sate nanti malam. Alamaak...
Jadi, standar #dibikinsimpel dan #antiribet suami dan saudaranya itu jauh berbeda dengan standar saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H