Mohon tunggu...
hernawardi wardi
hernawardi wardi Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya Hernawardi menyenangi bidang tulis menulis khususnya yang terkait dengan pariwisata, seni budaya dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Narmada Botanic Garden, Wisata Bunga di Lombok

7 Maret 2023   15:13 Diperbarui: 7 Maret 2023   15:20 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lombok Barat-Wisata pertanian sembari belajar ilmu alam dan tumbuh-tumbuhan, Botanic Garden Area yang berlokasi di Jalan Wirabakti, Dusun Gandari, Desa Narmada, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah pilihan yang tidak salah untuk edukasi yang multi guna.

Botanic Garden Area atau lebih populer disebut ‘Narmada Botanic Garden’ (NBG) memiliki arti cabang biologi tentang kehidupan tumbuh-tumbuhan. Kehadiran NBG nama populisnya, memanjakan pengunjung dengan hadirnya jenis bunga berwarna-warni. Bunga yang hampir punah misalnya sekuntum bunga matahari yang lagi merekah, yang lagi ikonik. Bunga yang satu ini terlihat dominan pada hamparan tanaman bunga di NTG seluas satu hektar ini. Jadi sejauh-jauh mata memandang warna bunga ini selalu mendominasi.

  Lantas bunga ini menjadi menarik dan menjadi incaran pengunjung, karena para pengunjung bisa berswafoto dengan latar belakang begitu indah akan lekak-lekuk bunganya yang kebetulan tertiup semilir angin.

“Kami sengaja datang bersama rombongan ke lokasi wisata ini, karena penasaran dengan hamparan bunga yang mempesona dan kami bisa berfoto,” kata Dewi Apriantini, salah seorang pengunjung dari Karang Kemong, Kota Mataram, Selasa (7/3/2023).

NBG juga menyajikan berbagai jenis tanaman buah segar. Sebut saja misalnya buah jeruk, buah jambu, rambutan durian, strawberry, timun, terong dan tanaman agrikultura lainnya.

“Jadi pengunjung bisa belajar di sini. Mulai dari proses menanam, merawat, hingga proses akhir memanen. Bahkan pengunjung bisa mencoba mengambil langsung dan memakan buah alami dari kebunnya. Namanya kebun kejujuran. Selesai disantap langsung bayar hanya Rp1000 saja per biji,” kata Made Pasek Nyoman Bayu, pengelola NBG.

Menurut Bayu panggilan akrabnya, NBG dibuka sejak Maret 2018 lalu. Saat dibuka waktu itu pengunjungnya sudah mencapai ratusan orang. Berbagai media promosi dimanfaatkan untuk mempromosikan lokasi wisata swadaya ini baik melalui feacbook, instagram ataupun berbagai media sosial lainnya.

Dikatakan, meski pengunjung terbanyak dari wisatawan lokal, namun seiring dengan masifnya penyebaran informasi terkait Taman Bunga ini, wisatawan asing juga cukyup banyak meminati obyek wisata ini. Harapannya, seiring dengan meredanya Covid-19, Manajemen menargetkan ribuan wisatawan setiap minggunya.

“Akhir-akhir ini target ribuan pengunjung setiap minggu ke NBG sudah mulai nampak bahkan melebihi target,” ujar Bayu.


Untuk bisa masuk NBG, cukup membayar tiket masuk seharga Rp10.000. Pengunjung dapat menikmati semua fasilitas yang ada di NBG. Menyaksikan kebun bunga matahari yang menjadi unggulan dan kerap dijadikan tempat berswafoto.

Adapula kebun bunga matahari mini, kebun bunga lavender, kebun bunga mawar, kebun durian, manggis dan jeruk, rumah pohon serta wisata petik mentimun dan sayuran lainnya.

NBG tidak hanya menyediakan berbagai spot selfi yang menarik. Di tempat ini juga dijadikan sebagai wahana edukasi bagi siswa sekolah. Para siswa akan diajarkan cara merawat tanaman mulai dari cara menanam hingga tanaman bisa tumbuh dengan baik dan sempurna. Untuk perawatan khusus bunga matahari misalnya, mulai dari pembibitan hingga dewasa membutuhkan waktu sekitar 3 bulan.

  “Untuk perawatannya hanya sebulan sekali. Untuk pengadaan bibit kita kerjasama dengan berbagai stand bunga di Lombok dan biasanya menyiapkan sekitar 100 bibit perhari," kata Bayu menyudahi. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun