Mohon tunggu...
Hernawan Khotibul Umam
Hernawan Khotibul Umam Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Alumni IKIP PGRI Semarang angkatan 2002. Sekarang mengajar di SMA Negeri 1 Batang Kawa, Lamandau, Kalimantan Tengah. Penulis Buku "Dear My Friends, Good Morning" Pergulatan Guru di Pedalaman Kalimantan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Nikmatilah Iklanku, Rasakanlah Kekecewaanmu

31 Agustus 2012   18:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:04 3380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak dapat dipungkiri bahwa kekecewaan melanda bola mania yang tidak dapat menikmati siaran. Penyebabnya siaran diacak. Sungguh perlakuan yang adil dari pemilik stasiun TV (yang menyiarkan tayangan pertandingan sepak bola). Liga-liga top eropa semuanya tidak dapat kami nikmati. Warga dengan pemancar antena parabola. Semua stasiun TV mengiklankan siaran langsung pertandingan liga di eropa. Trans TV dan Trans 7 dengan La Liga Spanyol. MNC masih setia dengan English Premier League (EPL). Bahkan stasiun TV yang tidak punya tradisi menayangkan pun ikut-ikutan mengacak siarannya. Indosiar yang baru tahun ini menayangkan Liga Jerman, hanya terdengar cuap-cuap penyiar dan komentator. Lembaga Penyiaran Publik atau TVRI pun kembali menayangkan liga top eropa. Meskipun hanya Lega Calcio Italia yang kerap dilanda skandal. Hal yang ingin saya keluhkan yakni kecurangan dari pemilik stasiun TV. Kalau tidak mampu menjangkau kami yang berada di pedalaman mending tidak perlu ada stasiun TV. Istilah yang pas untuk menggambarkan situasi ini ialah, wahai kau orang Indonesia nikmatilah barisan iklan yang ada, namun untuk tayangan sepakbola nggak usah. Tentu pemilik stasiun TV punya alasan siarannya tidak sampai di pedalaman. Pertanyaannya, kalau sinetron dan tayangan-tayangan sampah lainnya bisa tayang tanpa ada pengacakan. Kenapa saat tayangan pertandingan sepakbola jadi diacak. Kalau demikian, angkat kaki saja kau pemilik modal yang telah mengeruk keuntungan dari rakyat Indonesia. Bagaimana dengan agenda besar Piala Dunia 2014 di Brazil? Apakah ada stasiun yang mengiklankan sebagai official TV partner? Apakah ada kepentingan untuk Pemilu 2014? Mudah-mudahan niat menayangkan siaran pesta sepakbola terakbar di dunia itu tidak mengecewakan kami yang berada di zona langganan siaran teracak. Amien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun