Mohon tunggu...
Hernandia Rashta Rudigdo
Hernandia Rashta Rudigdo Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

hobi saya adalah bermain tenis meja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Teknologi di Masa Pandemi

28 Agustus 2022   11:14 Diperbarui: 28 Agustus 2022   11:30 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

COVID-19 telah merubah pola kehidupan masyarakat. Segala aktivitas hanya dilakukan di rumah. Yang dulunya kita bisa bertemu secara langsung, tetapi sekarang dibatasi oleh keadaan yang membuat banyak orang tersiksa dan harus beradaptasi dengan lingkungan yang sempit. Keterbatasan memberikan peluang bagi masyarakat untuk beradaptasi dan berinovasi, terutama dalam penggunaan teknologi. Menurut Daniel Oscar Baskoro dalam pressconference virtual Innovesia, Kamis (18/6/2020) ada tiga hal yang dapat berubah dan berdampak pada penggunaan teknologi di masa pandemi, yaitu More Technology, More Automation, dan Less Mobility.  "Pertama adalah  More Technology, semenjak ada pandemi akan semakin banyak teknologi-teknologi baru yang muncul yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat kita untuk menunjang kebutuhan sehari-hari mereka". "Kedua adalah More Automation. Setelah pandemi muncul, akan semakin banyak automasi baru yang muncul yang bergerak diberbagai macam industri". "ketiga adalah adanya  Less Mobility atau Borderless Work". Dengan memanfaatkan fasilitas digital yang ada, orang-orang bisa melakukan pekerjaan dari jarak jauh. Oleh karena itu terjadi peningkatan penggunaan teknologi yang besar. Pandemi menuntut masyarakat untuk melek terhadap teknologi demi menunjang aktivitas sehari-hari.

Dari segala keterbatasan manusia mampu menggunakan teknologi untuk mengembangkan bakat secara otodidak, sehingga setiap orang dapat berkembang dengan adanya gagasan, kemauan, teknologi, dan aksinya. Oleh karena itu sebagai manusia harus bijak ketika menggunakan teknologi. Teknologi juga sebagai peluang atau kesempatan dalam pengembangan diri. Dalam hal ini teknologi memudahkan pengguna untuk melakukan segala aktivitas yang hendak dikerjakan. Kemudahan tersebut memberikan peluang kepada setiap orang untuk mengeksplor banyak hal terutama dalam mengkonsumsi data dalam keperluan sehari-hari. Kini perkembangan teknologi dari tahun ke tahun terjadi peningkatan dalam model atau seri pada komponen komputer. Perkembangan itu memberikan dampak yang besar dalam berbagai bidang, seperti bidang sosial, budaya, ekonomi dll. Dampak yang lain juga berpengaruh pada mentalitas atau sikap orang yang sangat kecanduan terhadap teknologi, seperti gawai, komputer, laptop dll. Hal ini memberikan dampak negatif bagi pengguna dalam produktivitas.

Teknologi Pembelajaran

Ketika kasus positif di Indonesia meningkat,pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh atau dikenal sebagai PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). PJJ bertujuan untuk mendidik para murid untuk tetap bersekolah menggunakan media sosial, seperti Zoom, Google Meet, Discord dll. Hal ini mampu menunjang efektifitas dalam mengajar dan berkomunikasi. Ada juga Potret Rumah Belajar yang dibuat sejak 15 Juli 2011 merupakan suatu inovasi teknologi pembelajaran digital berbasis multiplatform dan media. Teknologi tersebut dapat diakses menggunakan website dan mobile application. Oleh karena itu banyak orang dengan mudah mendapatkan informasi dan dapat mengeksplor segala jenis data untuk dipahami.

Para murid juga bisa mengakses data berupa video yang dilihat dari Youtube atau aplikasi lainnya, guna mempermudah para murid untuk memahami informasi dalam suatu tayangan video. Maka dari itu para murid dapat belajar menggunakan teknologi dan bisa memahami segala informasi. Ketika para murid menjalani PJJ orangtua harus mengawasi anak-anaknya agar menggunakan teknologi dengan benar. Selama pandemi peran orangtua sangat diperlukan dalam menumbuhkan pendidikan karakter bagi kelangsungan hidup anaknya.

E-commerce

Selama pandemi kita pasti takut untuk keluar atau melakukan mobilitas yang berlebih. Padahal kita memerlukan kebutuhan pokok sebagai penunjang agar segala kebutuhan terpenuhi. Saat pandemi banyak orang menggunakan berbagai jenis aplikasi untuk memenuhi kebutuhan. Konsumen cukup membayar lewat virtual account, tunggu beberapa hari dan barang anda akan sampai pada alamat yang telah dicantumkan pada aplikasi. E-commerce sangat memudahkan para konsumen untuk membeli kebutuhan tanpa harus datang ke tokonya langsung. Menurut Dr. Ir. Ircham, MT Rektor ITNY penggunaan e-commerce terjadi peningkatan karena masyarakat menginginkan kepraktisan ditengah keterbatasan. E-commerce dapat meningkatkan daya beli masyarakat agar perekonomiannya tetap terjaga dan meningkatkan lapangan pekerjaan. Oleh karena itu berdiri beberapa perusahaan, seperti Shopee, Tokopedia, Bli-Bli, dll. Dengan berdirinya perusahan-perusahaan E-commerce, masyarakat semakin dimudahkan oleh aplikasi belanja online.

Dalam situs-situs belanja online memberikan dampak yang besar bagi konsumen dalam memudahkan pengguna untuk mencari dan mengakses segala jenis produk yang diinginkan. Itulah alasan mengapa banyak orang lebih memilih belanja online daripada harus mencari produk yang berkualitas di daerah yang jauh.

Metaverse

Baru-baru ini media diguncangkan oleh kemunculan Metaverse. Metaverse pertamakali dibuat oleh Mark Zuckerberg CEO Facebook. Menurut Kompas.com arti Metaverse diambil dari novel yang berjudul Snow Crash karya Neal Stephenson tahun 1992. Novel tersebut menggambarkan manusia yang dipresentasikan dengan avatar dan dapat saling berinteraksi di dunia virtual. Maka tak heran, Metaverse merupakan dunia virtual yang dimana manusia dapat bertemu secara 3D menggunakan Avatar. Tetapi pengguna harus menggunakan kacamata virtual atau VR (Virtual Reality) agar pengguna dapat bertemu secara 3D di dalam dunia virtual. Oleh karena itu Metaverse memudahkan banyak orang untuk melakukan kegiatan, seperti rapat, bekerja, bermain, belanja online dll. Pengguna dapat menggunakan Metaverse untuk berinvestasi dan membeli tanah virtual. Metaverse juga memiliki keterkaitan dengan asaet kripto. Aset itulah sebagai alat pembayaran jual beli dalam Metaverse. Terdapat aset kripto yang sudah terhubung dengan Metaverse, seperti Decentraland (MANA) dan Sandbox (SAND).

Pengguna Metaverse kini semakin terbantu oleh dunia virtual yang mampu mengekspresikan eksistensinya melewati teknologi ini. Banyak orang yang beralih ke dalam Metaverse untuk mencoba hal baru dalam  beraktivitas dan mencari keuntungan dalam dunia virtual. Pengguna bisa meningkatkan relasi dan bersosialisasi dengan orang asing untuk berkolaborasi dalam menciptakan hal baru. Peluang inilah yang membuat orang semakin berkembang dan berinovasi dalam penggunaan teknologi, terutama dalam menggunakan Metaverse sebagai alatatau sarana untuk mengembangkan diri lebih baik dalam bidang tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun