Mohon tunggu...
Herna Duma
Herna Duma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya

Mahasiswa aktif di Universitas Pembangunan Jaya

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Strict Parents Membuat Anak Menjadi Baik?

20 Desember 2023   09:02 Diperbarui: 20 Desember 2023   09:10 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strict parents, give birth to good liars” – Simran Dhawale

Apakah kamu pernah merasa terlalu di kekang oleh orang tua sehingga untuk main bersama teman-teman saja rasanya sulit sekali? Atau pernahkah kamu tidak diberikan kebebasan dalam berpendapat karena orang tua mu merasa bahwa pilihan merekalah yang terbaik tanpa bertanya apakah kamu menyetujuinya? 

Sering kali orang tua membatasi anaknya tanpa menjelaskan apa tujuan mereka melakukan itu, tanpa memberikan kesempatan sang anak untuk memberikan sudut pandang dari diri mereka. 

Terkadang orang tua merasa bahwa pilihan merekalah yang paling baik, tanpa memikirkan apakah anak ini akan bahagia dan menikmati pilihan mereka tanpa ada nya rasa tertekan.

Itu adalah yang saya rasakan, sering kali orang tua saya melarang saya untuk pergi bermain sama teman karena rasa takut mereka dan ketika saya menyuarakan pendapat saya tentang apa yang mau saya pilih baik itu di bidang akademik maupun hal lain. 

Rasa khawatir mereka sering kali membuat saya menjadi merasa terkekang dan tidak nyaman, saya jadi tidak mudah untuk bersosialisasi dan menyuarakan pendapat saya ke orang lain karena merasa takut dicela. 

Rasa khawatir mereka bukan tanpa sebab sebenarnya, itu adalah bentuk cinta dan kasih sayang mereka  karena mereka takut terjadi sesuatu ke saya, banyaknya berita tentang kenakalan anak remaja membuat mereka semakin tidak mau membiarkan saya melakukan ini itu sendiri. Hal itu tidak hanya dialami oleh saya saja, disekitar saya banyak anak yang merasakan hal serupa.

Annisa Zaenab Nur Fitria (2023), psikolog klinis mengatakan anak yang mendapatkan didikan otoriter cenderung akan menjadi pembohong yang baik, aturan-aturan yang ketat dan tegas membuat anak menjadi pribadi yang licik. 

Saat di rumah anak akan berperilaku seolah mereka adalah anak yang baik, namun saat tidak ada orang tua disekitarnya mereka akan berperilaku berbanding terbalik. Anak akan menjadi pembohong agar mereka dapat menyembunyikan sesuatu supaya tidak mendapatkan masalah.

Di sisi lain, Psikolog Wendy Mogel, ahli dalam pengasuhan anak menyatakan anak yang dibesarkan oleh orang tua otoriter akan menghubungi orang tua sebelum memutuskan sesuatu, ini membuat sang anak menggantungkan segalanya ke orang tua sehingga anak tidak mampu mengambil keputusan sendiri dengan baik. 

Tidak ada salahnya menanyakan pendapat ke orang tua, namun alangkah lebih baiknya jika anak bisa mengambil keputusan dan menanggung kesalahan mereka, hal itu membuat anak dapat belajar sendiri.

Apakah anak harus selalu dikekang dan diatur oleh orang tua? Tidak, anak butuh waktunya sendiri, anak butuh mengeksplore dunia selagi itu adalah hal yang baik kenapa dilarang? Jangan khawatir anak akan menjadi nakal jika tidak dikekang, bukankah orang tua bisa mengawasi dan memberi nasihat jika memang anak melakukan kesalahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun