Mohon tunggu...
Herna WijayantiWindari
Herna WijayantiWindari Mohon Tunggu... Lainnya - Abhinaya Muda Konservasi

Belum ada hasil bukan berarti berhenti untuk mecoba. Ingat, kita bisa karena terbiasa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Antara Hobi dan Organisasi

30 Oktober 2020   00:09 Diperbarui: 30 Oktober 2020   00:13 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namaku Herna aku mempunyai hobi olahraga, dulu waktu aku SD aku suka bulutangkis. Hobiku pada saat SD adalah bulutangkis. Waktu dulu aku sering bermain bulutangkis setiap sore bersama ayahku. Aku bisa bermain bulutangkis karena ayahku. Waktu SD kelas 4 guruku menyuruh aku mengikuti lomba bulutangkis tingkat kecamatan. Aku sangat senang untuk mengikuti lomba tersebut. Setiap sore aku latihan bersama guru olahragaku. 

Sampai hari dimana tiba waktunya perlombaan itu dimulai. Aku mendapatkan lawan yang lumayan ringan dan akhirmya pertandingan itu dimenangkan aku. Hari berikutnya aku main lagi dengan mendapatkan lawan yang berat karena dia seorang atlet dan dia masuk club. Aku tidak merasa down jika lawanku seorang anak club. 

Waktu pertandingan telah tiba aku bermain seperti biasa. Akhirnya aku belum bisa mengalahkan lawanku, tetapi aku tidak kecewa karena pertama kali aku mengikuti lomba bulungtakis dan aku masih belajar. Dalam hati kecilku berkata aku sudah berusaha semampu dan semaksimalku untuk melakukannya. 

Kalah menang dalam pertandingan  itu sudah biasa. Aku menerima kekalahan dengan ikhlas dan aku harus masih berlatih dan berlatih terus. Setelah beberapa hari setelah lomba aku masih sering latihan setiap sore bersama temanku. Aku juga selalu berinstropeksi diri apa yang menyebabkan aku tidak menang dalam pertandingan waktu itu.

Waktu terus berjalan dimana saat aku sudah kelas 5 SD aku disuruh untuk mengikuti lomba bulutangkis lagi untuk mewakili sekolah. Aku merasa senang dan aku mengikutinya lagi. Hari dimana waktu perlombaan itu telah tiba. Aku melihat bagan perlombaan posisiku masih aman. 

Hari pertama aku memenangkan pertandingannya dan hari berikutnya aku memenangkannya juga, tetapi di hari ke-3posisiku tidak aman aku bertanding melawan anak yang mengikuti club. 

Disaat sebelum pertandingan dimulai aku sudah langsung pesimis aku tidak bakal menang karena dimana lawanku saat itu lawanku 1 tahun yang lalu. Saat itu juga walaupun aku merasa pesimis semua itu aku lakukan aku berusaha bagaimanapun hasilnya aku terima dengan ikhlas. Pertandingan berakhir saat itu juga aku benar-benar merasa gagal, disisi lain aku belum bisa membanggakan sekolahku.

 Setelah pertandingan itu aku berhenti untuk berlatih, karena aku berpikir bakatku bukan di bulutangkis. Padahal dari dulu aku mempunyai cita-cita menjadi atlet bulutangkis tetapi apa yang aku lakukan selama ini, berlatih setiap sore, usaha yang sudah aku lakukan semaksimal mungkin tidak bisa menghasilkan sebuah prestasi.aku memutuskan untuk vakum beberapa minggu untuk tidak bulutangkis terlebih dahulu. Disaat vakum aku benar benar tidak berlatih setiap sore dan tidak olahraga.

 Pada suatu sore aku menonton temanku berlatih tennis. Disaat aku vakum aku tidak ada kegiatan, aku bosan dirumah. Saat itulah setiap sore aku menonton teman-temanku berlatih tennis. Aku tidak pernah berpikir aku akan mengikuti tennis juga. Suatu hari pelatih tennis itu adalah penjaga sekolahku, tiba-tiba beliau menghampiri ku disaat aku menontonnya. Ternyata beliau mengajakku untuk bergabung. Aku terus berpikir apa aku harus bergabung atau aku meneruskan hobiku dibulutangkis.

Setiap hari aku selalu memikirkan tawaran untuk bergabung tennis tetapi aku masih bimbang. Hari berikutnya aku menonton lagi dan aku mau diajak bergabung. Sore itu juga aku langsung latihan bersama. Ternyata raket tennis itu berat dan latihannya tidak cukup mudah. Aku latihan dari latihan dasar dulu. 

Setelah latihan selesai aku berpikir apa bakatku itu bukan di bulutangkis melainkan di tennis lapangan. Latihan tennis lapagan itu 2x seminggu. Aku berlatih terus hingga tidak pernah absen. Pada suatu hari akan ada POPDA aku disuruh mengikuti POPDA cabang tennis lapangan. Tetapi aku tidak mau karena banyak temanku yang sudah berpengalaman mengikuti lomba-lomba tennis lapangan hingga juara. 

Disisi lain aku juga disuruh mengikuti POPDA bulutangkis. Akhirnya aku memutuskan mengikuti POPDA bulutangkis. Dan aku menyesal setelah sekian lama aku vakum untuk latihan aku malah berlatih tennis lapangan dan aku akhirnya mengikuti POPDA bulutangkis. Setelah aku meyakini bahwa POPDA ini yang benar-benar aku tunngu semoga hasil tidak mengecewakan. Setiap sore aku latihan bersama teman-temanku yang mengikuti POPDA bulutangkis juga.

POPDA bulutangkis dimulai aku bermain dengan tenang lawanku tidak amat sulit, di game pertama aku menang dan game kedua aku juga menang akhirnya digame itu aku yang memenangkannya. Hari berikutnya pertandingan itu dimulai aku mendapatkan lawan yang lumayan sulit digame pertama aku kalah dan digame kedua aku menang dan digame yang terakhir aku yang memenangkannya. Tidak habis pikir aku masuk semifinal aku merasa sangat senang. 

Dalam kesempatan ini semoga tidak sia-sia perjuanganku. Disaat semifinal aku mendapatkan lawan yang lumayan susah tetapi aku tidak takut aku harus berusaha, aku bermain dengan biasa dan tenang. Digame pertama aku yang menang dan digame kedua lawanku yang menang, dan digame ketiga disaat istirahat aku diberitahu strategi bagaimana cara mainnya agar menang. 

Game terakhir dimulai bagaimanapun caranya aku harus menang akhirnya aku menang walaupun skornya tidak begitu jauh dengan lawanku. Walaupun aku mendapatkan juara 3 aku sangat senang bisa membawa nama baik sekolah. Aku sangat senang setelah sekian lamanya aku mengikuti lomba-lomba tidak pernah kali ini lomba terakhirku aku mendapatkan hasil yang baik. 

Karena aku sudah mau kelas 6 aku harus fokus pada pelajaran dan aku harus les dan tidak ada waktu untuk berlatih lagi.  Mungkin di SMP aku bisa melanjutkan lagi setelah 1 tahun tidak latihan karena fokus umtuk ujian.

Satu tahun kemudian aku masuk SMP, aku dari kelas 6 memang mempunyai keinginan untuk mengikuti ekstrakurikuler bulutangkis untuk mengasah bakatku. Ternyata di SMP tidak ada ekstra bulutangkis lalu aku bingung apa aku harus mengikuti club agar aku menekuni hobiku. Tetapi aku tidak diizinkan mengikuti club oleh orang tuaku. Akhirnya aku memilih mengikuti ekstrakurikuler volley, silat, dan karawitan.  Aku mengikuti ekstrakurikuler volley di SMP tidak lama karena aku tidak begitu menyukai olahraga volley. 

Dan aku mengikuti ektrakurikuler silat juga tidak lama hanya 1 tahun. Aku mengikuti ekstrakurikuler karawitan lumayan lama. Pramuka di SMP itu sangat menyenangkan. Dulu waktu SMP, barung ku waktu itu barung wijayakusuma. Regu atau barungku saat itu jika ada lomba-lomba antar regu atau barung, regu yang banyak menangnya. 

Pramuka paling menyenangkan itu waktu saat kemah yaitu pada saat api unggun.Waktu api unggun aku menjadi bagian pembaca dasa darma. Dan yang lebih menyenangkan lagi pada saat pensi menurutku pada saat malam-malam itu malam yang sangat asik. Karena waktu SMP aku senang dengan pramuka akhirnya pada saat aku kelas 8 memutuskan untuk mengikuti seleksi Dewan Penggalang. Aku tidak mengira aku keterima menjadi Dewan Penggalang. 

Di sisi lain aku juga mengikuti selesksi OSIS, karena dulu waktu SMP yang mengikuti seleksi OSIS itu anak-anak yang menjadi pengurus kelas itu wajib mengiktui seleksi OSIS. 

Alhamdulillah aku keterima menjadi OSIS. Di SMP aku menjadi OSIS dan Dewan Penggalang. Aku tidak pernah berpikir kenapa aku bisa menjadi anak organisasi. Padahal aku dulu berpikir aku hanya ingin meneruskan hobi itu bulutangkis. Aku mengikuti OSIS tidak begitu sibuk karena OSIS di SMP kegiatan masih dibantu oleh guru.

Sebelumnya aku tidak tahu apa OSIS itu apa, setelah aku mengikuti seleksi aku lolos sampai tahap akhir, dan aku keterima menjadi OSIS tahapan semua itu belum selesai masih harus mengikuti LDK ( Latihan Dasar Kepemimpinan). Dari LDK itulah aku mengerti arti sebuah kepemimpinan. 

Aku menjadi OSIS di SMP sangat senang, karena di OSIS kerjasama itu penting semua harus dilakukan bersama-sama dan tidak boleh egois. Belajar menjadi pemimpin yang baik dan belajar menghargai orang lain. Ternyata tugas OSIS itu membantu semua kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah. Banyak kegiatan yang harus dilakukan OSIS. Harus siap ketinggalan pelajaran dan harus siap kapan saja dan dimanapun berada.

 Saat aku menjadi Dewan Penggalang aku sangat senang karena aku suka dengan pramuka, aku tidak salah memilih organisasi. Aku menjadi anak pramuka di SMP banyak mengikuti lomba-lomba. Pada suatu hari aku mengikuti lomba pramuka di tingkat kecamatan jadi lomba tersebut lomba antar SMP. 

Dan aku ditunjuk untuk menjadi ketua regu. Semua harus aku persiapakan dengan baik karena aku mendaptkan amanah dari pembina pramukaku. Setiap pulang sekolah aku bersama teman-temanku harus berlatih untuk persiapan yang akan diperlombakan yaitu lomba pionering, daur ulang, dan pentas seni. Selama 2 minggu aku harus pulang sore terus karena untuk mempersiapkan lomba. 

Kadang aku merasa mengeluh pada saat latihan karena aku dapat bagian di pionering. Pionering yang diperlombakan yaitu membuat menara jadi lumayan rumit dan membutuhkan kesabaran. Tetapi harus aku lakukan dan jalani dengan ikhlas karena semua butuh proses.

Hari dimana lomba pramuka tersebut telah tiba, aku bersama teman satu regu sudah siap untuk melaksanakannya. Sampai tempat perlombaannya aku dan teman-temanku persiapan untuk mendirikan tenda karena lomba tersebut tidak hanya satu hari melainkan 2 hari satu malam. Setelah selesai mendirikan tenda upacara akan dilaksanakan. Setelah upacara lomba pertama adalah lomba pionering dan aku bergegas untuk persiapan.

Barang-barangnya lumayan banyak karena ada banyak tali dan tongkat.Pada saat lomba dilaksanakan teman-teman reguku yang mengikuti lomba pioneering sangat bersemangat karena reguku sudah yakin pasti akan menang. Hari pertama lomba pionering dan malam setelah api unggun ada pensi dan temen-teman yang satu gudep denganku sangat bersemangat juga. 

Karena dari awal gudep kami sudah yakin, kami mempersiapkan dengan matang dan semua kami lakukan dengan usaha kami semaksimal mungkin. Setelah hari pertama lomba-lomba sudah selesai giliran hari kedua yaitu lomba daur ulang. 

Setelah perlombaan selesai dan acara pun akan berakhir saat waktu yang kami tunggu-tunggu. Pada saat pengumuman perlombaan Alhamdulillah Gudep SMP ku mendapatkan juara semua. 

Pionering mendapatkan Juara 2, Daur Ulang mendapatkan Juara 2, Pentas Seni mendaptkan Juara 1. Aku sangat senang dan aku berterima kasih juga dengan teman-temanku atas kerjasamanya karena dengan usaha kita semua berakhir dengan kebahagiaan. Setelah lomba berakhir, akhirnya dengan usaha kita semua ini dapat membanggakan sekolah kami. Usai mengikuti lomba-lomba semua sudah selesai dan beres.

Sudah banyak pengalaman dan ilmu yang aku dapat dari aku mengikuti OSIS dan Dewan Penggalang selama 1 tahun. Setelah masa bakti sudah habis, waktunya untuk fokus dikelas 9. Waktu dimana untuk beljar dan terus belajar.

Waktu aku sudah mau fokus dikelas 9 dan sudah tidak mau ikut organisasi dan lomba-lomba yang lainnya. Tiba-tiba ada guruku yang menyuruhku untuk mengikuti lomba PMR. Karena lomba tersebut waktunya mepet dan sekolah harus mengirimkan siswa, akhirnya aku memutuskan ikut. 

Setiap sore setelah pulang sekolah aku harus latihan dan setelah latihan untuk persiapan lomba aku juga harus les. Aku juga harus pintar untuk membagi waktu. Padahal aku dari dulu kelas 7 tidak ikut ekstrakurikuler PMR tetapi kenapa guruku memilih aku untuk mengikuti lomba. Setelah beberapa minggu latihan dan setiap hari harus pulang sore hingga waktu libur harus berangkat sekolah juga. Ternyata lomba PMR dan lomba Pramuka lebih sulit lomba PMR karena tenaga, pikiran dan kreativitas itu semua dibutuhkan.

Pertama kali aku mengikuti lomba PMR ternyata itu semua asik tidak jauh berbeda asiknya sama dengan lomba Pramuka. Lomba PMR waktu itu juga menginap jadi seperti kemah Pramuka tetapi tidak ada api unggun. Waktu lomba PMR aku dapat bagian aku lomba di pos Pertolongan Pertama. 

Banyak pos-posnya lainnya. Tidak mengira bahwa yang mengikuti lomba PMR tersebut bukan anak PMR asli. Akhirnya sekolahku mendapatkan juara 3 PMR Madya. Semua sangat senang dan tidak sia-sia karena membuahkan hasil yang sangat bagus. Pengalaman pertama dan hasil sangat memuaskan. Setelah lomba selesai waktunya aku fokus di pelajaran. Aku mempunyai keinginan setelah lulus SMP aku akan meneruskan organisasi lagi dan yang aku inginkan dari awal masuk SMP mngikuti ekstrakurikuler basket tetapi di SMP tidak ada.

Selesai sudah masa SMP banyak pengalaman dan pelajaran yang aku terima. Banyak suka dan duka selama 3 tahun di SMP. Pengalaman dari organisasi yang banyak aku dapat. Semua itu selalu aku ingat dan aku kenang. Aku tidak bakal lupa hal-hal yang aku lakukan di SMP. Masa SMP yang sangat indah dan aku berasa susah untuk meninggalkannya.

Pertama kali masuk SMA aku sudah mempunyai keinginan ikut organisasi dan eksrakurikuler basket aku sudah mengicar dari dulu SMP. Walaupun dulu waktu SD aku ingin menjadi atlet bulutangkis tetapi kenapa aku berubah pikiran tidak mau meneruskan bakatku aku ingin mencoba olaharga basket. 

Kelas 10 ada pendaftaran mengikuti OSIS/MPK, waktu itu aku mnegikutinya dan aku mengikuti seleksi. Keinginanku ingin menjadi OSIS tetapi setelah selesksi selesai semua ternyata aku tidak menjadi OSIS, akhirnya aku mnejadi MPK. Sebenarnya aku tidak tau MPK itu apa ternyata Majelis Perwakilan Kelas. Tugas MPK itu mengawasi kerja OSIS dan MPK atasannya OSIS. MPK itu kerjanya tidak berat hanya mengawasi dan membantu OSIS.  

Selain mengikuti organisasi aku juga ikut ekstrakurikuler pramuka dan basket. Ekstrakurikuler pramuka itu ektstrakurikuler yang wajib. Aku juga mengikuti ektrakurikuler basket, yang dilaksanakan setiap seminggu 2x. Walaupun aku mengikuti organisasi, ekstrakurikuler tidak mengganggu kegiatan yang laiinya. 

Aku juga harus pandai-pandai membagi waktu. Karena MPK itu tidak sesibuk OSIS. Waktu aku kelas 10 aku aktif di MPK dan Basket juga. Tetapi jika waktu basket dan ada kegiatan bersamaan, kadang aku lebih mementingkan basket.

Aku mengenal dunia basket waktu SMA. Pertama kali aku mengikuti basket aku merasa senang. Teman-teman yang ikut basket dan pelatih basketnya juga asik. Semoga aku tidak salah memilih ekstrakurikuler. Di SMA harus memilih eksrakurikuler 2 yang satu wajib yaitu pramuka dan yang satunya bebas memilih yang lain, semoga aku tidak salah memilih. Menurutku basket itu susah mungkin baru pertama kalinya mengikuti. 

Basket itu capek, latihan fisik itu sangat diperlukan. Kadang merasa ingin berhenti ditengah-tengah karena betapa lelahnya ketika latihan fisik. Karena pelatihku jika melatih itu keras. Setelah beberapa sering aku latihan aku sudah terbiasa latihan yang sangat berat maupun latihan cuma dasarnya saja bukan latihan fisik. 

Dan ternyata basket itu banyak eventnya. Sudah beberapa bulan latihan ternyata ada event. Pelatihku menginginkan timnya mengikuti event tersebut. Aku disuruh mengikuti event, pertama kalinya aku mengikuti event. 

Event pertama kalinya kukira aku dijadikan sebagai cadangan, ternyata aku dimainkan selama 1quarter. Waktu 1quarter itu 10menit dan waktu yang sangat melelahkan. Event pertama kalinya aku mengikuti belum bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Mungkin masih kurang latihannya. Selama kelas 10 aku mengikuti MPK dan basket itu semua tidak mengganggu kegiatan belajarku. Karena aku pandai membagi waktunya.

Kelas 11 aku mendaftarkan diri lagi menjadi OSIS/MPK. Ketika aku mengikuti seleksi, untuk seleksi yang kelas 11 tidak begitu sulit seperti kelas 10 yang dulu. Karena mungkin dulu aku sudah berpengalaman waktu kelas 10. Semua seleksi sudahku lewati tinggal menunggu hasil. Setelah hasil sudah keluar aku melihnya, Alhamdulillah aku keterima di OSIS. Yang dari dulu aku inginkan ingin menjadi OSIS waktu SMA akhirnya terkabul keinginanku. Walaupun aku keterima di OSIS, aku tidak berhenti basket tetap melanjutkan.

OSIS di SMA dan di SMP sangat berbeda, karena di SMP masih dibantu dengan guru dan semua kegiatan tidak diserahkan semua nya ke OSISnya. OSIS di SMA benar-benar mandiri semua kegiatan diserahkan di siswa,menjadi OSIS di SMA pikiran dan tenaga semua itu dibutuhkan. 

Setiap ada kegiatan kadang kita juga bekerjasama dengan MPK. Jadi OSIS itu, kita harus siap kapanpun dan dimanapun. Kadang jika ada kegiatan persiapan kita belum selesai kita kadang pulang sampai malam karena mempersiapakan untuk kegiatan yang akan diselenggarkan. Itu semua bagiku tidak berat karena itu semua sudah tugasnya dan menjadi tanggung jawabnya. 

Menjadi OSIS di SMA itu harus mandiri dan harus mempunyai tanggung jawab yang besar. Selama aku menjadi OSIS aku setiap hari sering pulang sore. Jika ada kegiatan misalnya mau ada Kegiatan Akhir Semester kadang suka pulang sampai malam. Dan yang paling sering meninggalkan pelajaran sampi ketinggalan pelajaran. 

Menjadi OSIS di SMA sangat berasa rasa kekeluargaanya sangat dekat, suka merasa teman-teman itu semua menjadi keluarga. Dan kadang kita juga saling berbagi dan diantara kita tidak saling membeda-bedakan walaupun di organisasi kita ada yang non-muslim itu semua kita sama dan setara.

Disisi lain selama aku kelas 11 aku juga masih mengikuti basket. Di kelas 11 waktu itu aku benar-benar membagi waktunya lumayan sulit, karena kadang latihan dan kumpul OSIS waktunya bersamaan apalagi jika saat ada kegiatan. Walaupun itu semua sulit kadang aku masih sempatkan untuk latihan. Kelas 11 dimana waktu itu banyak event basket yang diselenggarakan. Dan pelatihku menginginkanku unutuk mengikuti event tersebut.

Akhirrnya aku mengikuti event tersebut. Ada hal yang paling unik ketika aku mau ikut event, biasanya 1jam sebelum mau main timku makan pisang terlebih dahulu katanya agar pada saat main perut tidak sakit atau sengkil. Mengikuti event waktu itu belum mendapatkan hasil yang memuaskan aku sangat kecewa. 

Walaupun aku menyesalinya aku juga harus intropeksi diri apa yang kurang dan apa yang harus diperbaiki. Sudah banyak event-event yang aku ikuti semua belum juga mendapatkan juara. Hingga tak terhitung sudah beberapa kali aku mengikuti event belum juga mendaptkan juara. Karena aku menjadi kapten kadang aku berpikir aku yang sudah dipercaya tapi belum bisa membawa nama baik timku. Walaupun sudah beberapa kali gagal aku tidak pantang menyerah. Aku dan teman-temanku masih tetap rajin latihan. Semangat kami yang luar biasa.

Suatu hari aku mendaptakan informasi bahwa ada event basket antar SMA se/Kabupaten Purworejo event tersebut menggunakan sistem grup. Tidak biasanya event basket menggunakan sistem grup, karena biasanya menggunakan sistem gugur. 

Menurutku itu peluang besar bagi tim saya. Akhirnya setelah berdiskusi kami siap mengikuti. Event tersebut dilaksanakan setiap hari sabtu dan minggu, jadi tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar disekolah. 

Akhirnya kami ikut, kami mengikuti TM. Tetapi tim kami hanya 9 orang karena sekolahku mengeluarkan 2 tim cewek. Jadi yang satu 12orang yang satu 9 orang. Aku masuk dalam tim yang 9orang. Aku sempat berpikir kadang aku main 12orang ini hanya 9orang apakah bakal bisa?. Akhirnya itu semua kami lakukan, kami tidak memikirkan berapa orang tim kami. 

Karena dengan sistem grup kami main dengan mengumpulkan banyak point. Bagaimanapun caranya kami harus bisa. 

Alhamdulillah kami mendapatkan lawan yang cukup mudah. Setiap Sabtu dan Minggu kami mendapatkan jatah bermain, karena event tersebut selama sebulan jadi 1bulan setiap hari Sabtu dan Minggu kami harus siap. 

Alhamdulilah kami lolos semifinal, tetapi pada saat di semifinal kami mendapatkan lawan yang lumayan sulit. Pada saat pertandingan skor yang didapatkan selalu imbang hingga pertambahan waktu skor juga masih imbang. 

Akhirnya aku tidak mengira dan tidak menduga bahwa kami masuk final. Aku sangat senang kami yang hanya 9orang kami bisa sampai final itu hal yang sangat luar biasa. Setelah beberapa kali mengikuti event dan selalu gagal, kali ini aku sangat senang dengan hasil yang memuaskan. Walaupun tidak bisa mendapatkan juara 1 setidaknya kami bisa juara 2. Kami pun sangat senang bisa membanggakan sekolah, dengan usaha yang tidak sia-sia.

Event Smandela Weekend Competition yang dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu selama 1 bulan. Event tersebut tidak mengganggu kegiatan organisasiku, walaupun ada kegiatan sekolah yang harus dilaksanakan oleh OSIS. Tetapi dengan waktu yang bersamaan aku bisa membagi waktunya dengan baik.

Pengalaman mengikuti basket itu sangat banyak. Mulai dari berlatih atau berlaga dievent-event, selain itu juga banyak bertanding dengan SMA lain yang diluar purworejo contohnya di Wonosobo dan di Kulon Progo, dari situlah pengalaman dan banyak teman yang aku dapat.

Selama ini aku masih bingung apa sebenernya bakatku, karena dari dulu aku menyukai olahraga. Waktu SD dulu aku mempunyai keinginan ingin menjadi atlet bulutangkis, tetapi SMP aku di bidang olahraga tidak aktif malahan aktif di organisasi. Dan SMA aku aktif di organisasi dan di olahraga Basket juga. 

Dan SMA ini aku pernah mempunyai keinginan menjadi atlet Basket tetapi aku juga berpikir SMA ini kegiatanku tidak hanya memikirkan itu saja tetapi juga harus memikirkan masa depan. Apalagi kelas 12 sibuk dengan pelajar banyak tugas dan aku kadang juga sudah jarang b\Basket juga. Dari situlah aku berpikir aku tidak lagi mempunyai keinginan menjadi atlet.

Pengalamanku dari dulu sampai sekarang aku suka dengana olahraga dan organisasi banyak pengalaman-pengalaman yang sudah pernah aku lewati. Walauun sudah pernah mempunyai keinginan menjadi atlet mungkin hanya sebuah keinginan tapi realita yang dilakukan aku hanya suka berolahraga. Aku hanya menekuni olahraga-olaharaga yang aku sukai hanya awal dan akhirnya aku tidak begitu menekuni karena ada hal yang harus au tekuni di bidang non akademik.

Banyak hobi olahraga yang aku sukai dan banyak pengalaman berorganisasi. Dari situlah aku menjadi pribadi yang lebih baik, lebih dewasa dan lebih bertanggungjawab. Mengerti arti kebersamaan, kekeluargaan dalam berorganisasi sangat erat, jika dalam olahraga menambha banyak teman, dan suka duka yang pernah dialami aku dan kawan-kawanku menjadi pengalaman bagi kita bagaimana caranya untuk bersyukur dan pantang menyerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun