Jembatan Krueng Tingkeum miring diterjang banjir. Untuk menjamin keselamatan penguna jembatan maka pada hari senin tanggal 13 Maret 2016 Jembatan rangka baja Krueng Tingkeum, Kutablang Bireuen yang berada di jalur lintas Banda Aceh-Medan mulai dibongkar. Untuk dibangun jembatan rangka baja yang baru.
Selama pelaksanaan pembongkaran dan  pembangunan jembatan maka arus lalulintas dialihkan kejalan alternatif.
Bagi kendaraan yang datang dari arah Medan hendak menuju ke kota Banda Aceh dialihkan ke ruas jalan alternatif  sebelah selatan jembatan.
Arus lalu lintas dari Banda Aceh menuju kota Medan melalui ruas jalan alternatif sebelah utara jembatan persisnya sebelah timur  Krueng Tingkeum.
Jalan alternatif sebelah selatan bagi kenderaan dari medan hendak ke arah kota Banda Aceh relatif bagus jalannya cuma lebar jalan relatif kecil. Panjang jalur alternatif sekitar 8 Km bisa ditempuh sekitar 30 menit. Namun yang menjadi masalah adalah jalur alternatif sebelah timur jembatan yaitu kenderaan yang hendak menuju kota medan dari Banda Aceh jalannya sangat jelek berupa tanah apabila turun hujan maka jalanan menjadi licin banyak lubang serta susah dilalui kenderaan. Panjang jalan sekitar 8 Km namun karena jelek jalannya maka waktu tempuh bisa 1 jam.
Rakit Penyebrangan
Pada awalnya masyarakat sekitar harus mengambil jalan memutar untuk melakukan aktifitas bekerja atau sekedar berbelanja. Dirasakan sangat menyusahkan karena jarak yang jauh serat waktu yang lama untuk sampai. Ahirnya beberapa masyarakat mulai menawarkan rakit untuk menyebrangkan sepeda motor bahkan mobil. Ongkos bagi kenderaan roda dua 5000 rupiah sedangkan penumpang geratis. Bagi mobil dikenakan tarif 30.000 perkenderaan.
Pengalaman Pribadi Naik Rakit Malam Hari
Bagaimana rasanya menyebrang dengan rakit apalagi dimalam hari. Saya dua kali menyebrang dengan rakit dimalam hari. Rasanya waktu pertama sekali saya menyebrang naik rakit sangat mendebarkan. Waktu itu bulan desember saya ada tugas dinas ke kota banda aceh, pulang dari kota banda aceh saya naik mobil AC Travello, ketika sampai lokasi sungai kreung tikuem sopir memutuskan menyebrang dengan rakit karena kata sopir harus balik lagi ke banda aceh ada penumpak yang mau diantar ke bandara SIM Banda Aceh besok pagi, maka jadilah kami meyebrang naik salah satu rakit yang tersedia.
Setiap rakit bisa membawa tiga mobil sekaligus waktu tempuh menyebrang dengan rakit hanya lebih kurang 10 menit saja bahkan kurang.
Malam itu sekitar jam 20.00 wib saya bilang sama supir ketika mobil mau masuk rakit saya turun saja dan berdiri diatas rakit saja. Karena saya takut terjadi hal hal yang tidak saya ingginkan terjadi. maka saya pun turun dari mobil dan naik rakit disisi sebelah kiri. Waktu itu rakit mengangkut tiga mobil, kemudian rakit perlahan berjalan meninggalkan dermaga darurat dengan dibantu dua mesin tempel  berjalan berlahan menyebrangi sungai sampai ahirnya sampai diseberang dengan selamat.
Rakit merapat kedermaga darurat disisi lain sungai lalu mobil bergantian meninggalkan rakit. Saya pun kembali naik mobil setelah mobil keluar dari rakit untuk melanjutkan perjalanan ke kota Lhokseumawe.
Rakit sangat berjasa
Keberadaan rakit sangat berjasa membatu masyarakat menyebrang melewati kreung tikeum. Masyarakat sekitar yang memakai sepeda motor lebih memilih naik rakit daripada memutar 8 KM.
Rakit menjadi sumber pendapatan yang lumayan bagi masyarakat yang mengoperasikan rakit sayang saya tidak sempat menanyakan berapa pendapatan mereka perhari. Pastinya sanggat besar alias diatas lumayan.
Titi Kreung Tikeum Selesai
Bulan Januari ini tepatnya tanggal 12 januari 2018 jembatan Kreung Tingkeum telah mulai dapat dilalui oleh berbagai macam kenderaan. Tanpak rasa syukur dan bahagia dari pengguna jembatan kreung tikeum karena sudah bisa menyebrang dengan mudah dan cepat melalui jembatan Rangka Baja yang baru dibangun.
Selamat Tinggal Rakit
Dengan selesainya jembatan baja kereung tingkeum maka selesai juga tugas rakit. Banyak juga masyarakat yang selfie dengan rakit atau diatas rakit sebagai kenang kenagan pernah naik rakit katanya pada tanggal 10 januari 2018. Rakit menjadi sejarah yang menyertai pembangunan jembatan baru kreung tikeum. Rakit telah membatu memperlancar arus lalulintas dari banda aceh ke medan. Sehingga cerita rakit kreung tikum ini bisa menjadi sejarah yang baik bagi pembangunan ekonomi aceh.
salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H