Mohon tunggu...
Hermansyah Daulay
Hermansyah Daulay Mohon Tunggu... Guru -

Mengalir seperti air http://myhermandaulay.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seorang Bayi Meninggal karena Terlambat Infus di Aceh Singkil

1 Januari 2018   20:23 Diperbarui: 2 Januari 2018   05:12 1693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Seorang bayi meninggal beberapa jam setelah dilahirkan pada hari kamis 28 Desember 2017 di RSU Aceh Singkil dari ibu Hasriani. Buruknya penangan pasca bayi dilahirkan. Tidak ada petugas medis yang bisa pasang infus bayi karena keluar kota. Ahirnya bayi meninggal dunia di RSU Aceh singkil.

Biasanya kejadian di RSU pemerintah  Dokter Spesialis tidak ditempat. Namun kali ini perawat pula yang tidak ditempat sedang diluar kota. Padahal bayi sudah mendapat penangan dari Dokter Spesialis anak tinggal melaksanakan saja perintah dokter namun apa hendak dikata.

Perawat Tidak Bisa Pasang Infus

Dr spesialis anak setelah memeriksa bayi merekomendasikan agar bayi segera diberi infus namun sampai beberapa jam kemudian infus belum terpasang dengan alasan perawat yang pasang infus keluar kota. Setelah keluarga pasien marah baru infus terpasang namun nyawa bayi sudah tidak dapat tertolong dan ahirnya dinyatakan meninggal dunia.

Perawat pasang infus hanya ada 2 orang yang bisa salah satunya lagi keluar kota. Alasan tersebut terasa sangat janggal. Ada 157 perawat di RSU Aceh singkil. Pemasangan infus merupakan keahlian dasar seorang perawat. RSUD Aceh Singkil merupakan RS kabupaten tempat rujukan pasien dari semua kecamatan. Bagaimana nasib pasien kalau perawat tidak bisa pasang infus.

Patut dipertanyakan kemampuan para perawat apabila pasang infus saja tidak bisa. Seharusnya masalah terlambat pasang infus ini tidak perlu terjadi. Sekalipun umur ditanggan Allah setidaknya apa yang disarankan Dokter Spesialis Anak dapat dilaksanakan dengan baik oleh perawat. Sungguh muskil rasanya tidak ada perawat lain yang bisa pasang infus disebuah rumah sakit kabupaten.

Keluarga Pasien Marah

Akibat bayi meninggal keluarga pasien marah. Kemarahan ditumpahkan di media sosial ahirnya menjadi viral. Kemarahan keluarga pasien dapat dimaklumi, sedih, gusar, palak semua campur aduk. Pelayanan RSU Aceh Singkil kepada pasien patut dipertanyakan.

Pengalaman Pribadi

Saya memiliki banyak pengalaman mengakes fasilitas rumah sakit pemerintah. Karena istri saya seorang yang memiliki penyakit  sle/lupus. dari layanan Puskesmas, RSU kabupaten kota, RSU provinsi sampai RSCM Jakarta sudah pernah saya kunjungi.

RSU Provinsi sekarang ini sudah bisa diandalkan karena banyak dokter dan  perawat serta peralatan medis yang lengkap, namun RSU kabupaten kota masih jauh dari harapan pasien. 

Banyak pengalaman yang miris saya alami di RSU kabupaten seperti yang baru baru ini saya alami ketika berkunjung ke RDU Cut Mutia Aceh Utara  dokter baru ada jam 11 siang, saya sudah datang dari jam 9 pagi antre. Ahirnya kami dilayani hampir jam 12 siang ketemu dokter hanya 3 menit kurang lebih.

Jangan Ada lagi perawat di RSU pemerintah dan RS swasta yang tidak bisa pasang infus. Intinya petugas perawat harus memiliki kopotensi dalam bidangnya. Sehingga mampu menyelamatkan nyawa pasien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun