Mari belajar dari alam...
Tentu kita semua sepakat, bahwa ikan hanya bisa hidup di air dan tidak bisa bertahan lama hidup di darat. Oleh karena itulah Tuhan memberinya sirip dan insang, walaupun ada ikan yg bernafas dg paru-paru tapi tetap saja eksistensinya di darat tidak sebagus apabila ia hidup di air.
Tentu kita semua sepakat, bahwa hanya sang betina saja yang bisa menghasilkan susu dan menyusui anaknya, tidak dengan pejantan.
Tentu kita semua sepakat bahwa hanya hewan yang memiliki sayaplah yang mampu melawan arah gravitasi/terbang, tidak dengan selainnya.
Tentu kita semua sepakat, bahwa sapi, kambing itu makanannya rumput, bukan pemakan segalanya.
Tentu kita semua sepakat, hanya wanita yang mengalami haid, memiliki ovum, rahim dan kelenjar air susu, tidak dengan lelaki.
Tentu kita semua sepakat, bahwa hanya lelaki yang memiliki jakun, spermatozoid dan jenggot, tidak dengan wanita
*walaupun ada fenomena wanita berkumis itupun tidak banyak dan jarang sekali. Dan yang saya bicarakan adalah dalam konteks normal & secara umum.
****
Begitulah kira-kira saya menganalogikan kodrat, sehingga jika boleh memberikan definisi, kodrat itu adalah suatu ketetapan, keunikan, ke-khas-an yang diciptakan dan diberikan Tuhan pada suatu Makhluk, tetapi tidak diberikan & dimiliki oleh Makhluk lainnya dengan tujuan agar tercipta keseimbangan dan keharmonisan di dalam siklus kehidupan.
Sehingga tidaklah mengherankan, manakala kodrat itu diingkari maka Anda jangan kaget jika terjadi ketimpangan dan masalah, mengapa ? karena jika kita menyalahi kodrat maka secara otomatis kita menyalahi hukum Tuhan.. atau jika Anda typikal orang yang tak percaya Tuhan, maka sama saja Anda telah menyalahi hukum Alam.
Seharusnya, sebagai manusia yang berakal kita bisa menyadari hal itu, jika memang anda tak suka dengan dalil-dalil religi lalu mengapa Anda tak belajar dari hukum alam yang  jelas dan nyata..? sungguh, sampai kapanpun slogan "kesetaraan gender" itu adalah semu dan abu-abu.. karena sampai kapanpun yang namanya lelaki dan perempuan itu memiliki perbedaan yang tidak bisa dipaksa untuk sama. Anda tak setuju ?, bertanyalah pada alam !
Wallahu a'lam......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H