KEMISKINAN.. 10 kata yang kerap menjadi momok mengerikan bagi manusia. Karena kemiskinan pula tak sedikit manusia menjadi rapuh secara psikis dan mental. Keluh kesah, amarah, depresi, kebodohan hingga kriminalitas seolah-olah menjadi sebuah lingkaran setan akibat kemiskinan.
Hmm, tapi pernahkah anda menelisik barang sebentar  kepada hati nurani dan nilai-nilai religi yang anda anut ? apa sih hakikat dan makna kemiskinan yang sebenarnya ?.
Karena penulis seorang muslimah, tentunya saya akan memahaminya dalam koridor syari'at ISLAM..
sebagai contoh saya berikan sebuah deskripsi sederhana namun nyata dan ini sering kali terjadi dan kerap kita dengar baik dalam acara politik talk show atau orasi-orasi para pendemontrasi..
begini kira-kira bunyi statement-nya :
" Mari kita entaskan Kemiskinan di negeri ini" !
"Ko, rakyat Indonesia masih ada yang miskin ?"
"Mari Kita Entaskan Kemiskinan !"
"Jangan ada lagi Kemiskinan di Negeri ini !"
Sekilas kalimat-kalimat tadi memang terkesan simpatik dan mengandung unsur rasa  kepedulian yang tinggi terhadap sesama, tapi pernahkah Anda bayangkan bagaimana jadinya roda kehidupan dan tatanan masyarakat  jika semua manusia di negeri ini menjadi orang kaya ? tidak ada yang bisa saya ucapkan kecuali "MENGERIKAN"!. Mengapa saya katakan demikian, berikut alasannya :
- Ketika semua manusia menjadi kaya mana ada orang yang mau dijadikan bawahan, pembantu atau asisten ? tentunya semua akan berjiwa Boss.
- Ketika semua manusia menjadi kaya mana ada pedagang-pedagang kecil, karena semua akan menjadi konsumen berduit.
- Ketika semua manusia menjadi kaya dapat dipastikan tidak akan ada yang namanya saling memberi & saling tolong menolong. Mungkin yang tersisa hanyalah  keangkuhan, kesombongan, kebakhilan & kekikiran. Wal'iyadzubillah.
Bersyukurlah, ALLAH yang Maha Kuasa telah membuat suatu aturan dan ketentuan hidup yang sangatlah  rapi tanpa cacat, tak ada satupun yang kontradiksi dan berbenturan. Semua yang diciptakan-Nya mempunyai hikmah yang besar serta sesuai dengan prinsip KEADILAN yang sempurna.