Mohon tunggu...
Hermin KhoirrotulAinia
Hermin KhoirrotulAinia Mohon Tunggu... Jurnalis - MAHASISWA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Berjuang, Belajar, Bertaqwa😇

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asal-usul Pemandian Wendit

1 Desember 2019   11:41 Diperbarui: 1 Desember 2019   12:00 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pemandian Wendit yang menjadi favorit warga sekitar Malang ternyata sudah berusia ratusan tahun. Terdapat banyak tempat wisata di Malang sepeti wisata budaya, wisata sejarah, wisata alam, dan lain-lain. Dan salah satu yang paling berusia tua adalah wisata Pemandian Wendit atau biasanya warga menyebutnya dengan Mendit.

Taman wisata ini terletak di desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Lokasinya strategis karena sejalur dengan arah ke bandara Abdurahman Saleh. Nama Wendit berasal dari kata Wendito yang artinya pendeta. Menurut keterangan orang zaman dulu, Wendit ada karena adanya pergeseran Gunung Widodaren. Setelah itu, ada juga yang mengatakan Wendit ini ada karena ada seorang pendeta yang bersemedi dan muncul mata air Wendit.

Wisata Wendit ini memiliki dua jenis kolam, yaitu kolam alami dan juga buatan. Kolam alami dipercaya merupakan tempat peristirahatan Raja Hayam Wuruk dari Majapahit. Sedangkan kolam buatan dilengkapi berbagai fasilitas seperti waterboom dan lain-lain. Warga sekitar meyakini bahwa mata air di Wendit ini memiliki banyak manfaat seperti, dapat menyembuhkan penyakit, membuat awet muda, memudahkan jodoh dan rezeki, dan lain-lain. 

Satu hal yang menarik dalam wisata ini adalah adanya monyet-monyet yang berada di kawasan wisata. Menurut mitos warga sekitar, jumlah kera tidak akan berkurang dan juga bertambah karena dipercaya sebagai utusan dari kerajaan di Tengger untuk menjaga sumber mata air Wendit.

Pada masa penjajahan oleh Belanda, wisata ini digunakan sebagai tempat peristirahatan dan pemandian yang dilengkapi dengan lapangan tenis dan ditanami banyak pohon jati sehingga menyerupai hutan kecil. Ketika masa penjajahan oleh Jepang, wisata ini sangat rusak dan direnovasi akhir-akhir ini. Saat ini Wisata Wendit sangat maju dan banyak orang yang tertarik untuk mengunjunginya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun