Mohon tunggu...
Herminingsih
Herminingsih Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pengajar bahasa Prancis yang hobi membaca, menulis dan merawat tanaman. Telah menulis 10 judul buku solo dan 45 judul buku antologi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Part 2 _ Jangan Berdebat dengan Keledai

28 Juni 2024   11:52 Diperbarui: 28 Juni 2024   13:01 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi design by Canva

Part 2

Setelah sebelumnya di part 1 

Kisah ini berlanjut dengan rasa penasaran Hari si Harimau 

Mengapa ia yang harus dihukum padahal ia tidak salah. Ia telah berkata sejujurnya bahwa rumput itu hijau.

Rasa penasaran dan tidak terima diperlakukan tidak adil membuatnya menghadap ke Singa si Raja Hutan.

"Yang Mulia, mengapa Anda menghukum saya? Lagi pula, rumputnya hijau."

 Singa menjawab:
 "Sebenarnya rumputnya  memang berwarna hijau."

Hari si Harimau makin kesal, ia bertanya:

 "Lalu kenapa Yang Mulia malah menghukumku?"

 Singa menjawab:
 "Ini tidak ada hubungannya dengan apakah rumput itu berwarna biru atau hijau.

  Hukumannya adalah karena tidak mungkin makhluk pemberani dan cerdas seperti Anda membuang waktu berdebat dengan Keledai, dan terlebih lagi datang dan ganggu saya dengan pertanyaan ini.  "

 Pembuangan waktu yang paling buruk adalah berdebat dengan orang bodoh dan fanatik yang tidak peduli pada kebenaran atau kenyataan, tetapi hanya peduli pada kemenangan keyakinan dan ilusinya. 

Ingat jangan pernah membuang waktu dengan argumen yang tidak masuk akal...  

Begitukan sekarang ini? Coba perhatikan keadaan sekitarmu banyak orang tidak peduli walaupun sudah banyak bukti dan bukti yang kita berikan kepada mereka benar tapi apa?

Bukti tidak mampu memahaminya, dan orang lain dibutakan oleh ego, kebencian dan kebencian, dan yang mereka inginkan hanyalah menjadi benar bahkan ketika ketidaktahuan menangis. 

Salah satu bentuk kecerdasan adalah diam. Biarkan waktu yang membuktikan semuanya siapa sebenarnya yang bersalah dalam suatu hal.

Ingat kedamaian dan ketenangan Anda lebih berharga. Fokus saja ke hal-hal yang dapat meningkatkan skillmu, hal-hal positif yang baik untuk masa depanmu. Jauhi lingkungan dan orang toxic yang hanya akan menghancurkan semua ikhtiar dan niat baikmu

Sampai sini apa kamu bisa paham?" Kata Singa si Raja Hutan.

Setelah mendengar semua penjelasan dari Si Raja Hutan, Hari si Harimau pun akhirnya tersenyum dan berkata, "terima kasih Yang Mulia atas pelajaran yang berharga ini".

Demikianlah kadang di kehidupan nyata sering terjadi hal demikian tapi yakinlah ada hikmah dibalik sebuah keadaan yang kadang menyakitkan.  

Ternyata semuanya sarat makna bagi mereka yang mau berpikir. 

Bukan soal cepat atau lambat untuk menyadarinya karena sejatinya semua hanya soal waktu di mana pasti akan terjawab.

Tetap sehat tetap semangat sukses dan bahagia selalu untuk semua pembaca cerita ini.

Diadaptasi dari kisah ne discute pas avec les ânes 

***End***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun