Pakaian yang mengalami proses pengeringan terlalu lama karena cuaca seperti hujan atau karena dijemur di dalam ruangan mengakibatkan proses menjemur menjadi lebih lama. Pakai yang tidak cepat kering akan jadi bau apek atau lembab. Bau terjadi karena sisa air dari deterjen tidak cepat menguap dari pakaian.
Bau akan lebih terasa ketika kita berkeringat terlebih ketika setelah melakukan aktivitas fisik yang berat. Bau keringat akan menempel pada pakaian, menjadikan baju tidak nyaman untuk digunakan.
Begitupun ketika pakaian terkena polusi seperti asap knalpot, baunya akan menempel pada pakaian kita. Menghilangkan bau menjadi salah satu fungsi penting dari deterjen selain membersihkan, menjadikannya wangi, lembut dan tidak merusak serat ataupun warna pakaian.
Ritual saya dalam mencuci pakaian, tidak pernah lama, cukup hanya 60 menit saja, mulai dari memisahkan yang kotor, bernoda, berwarna, yang putih hingga proses menggantungkan pakaian untuk dijemur.
Sebelum direndam saya biasa membasahi atau membilas pakaian-pakaian tersebut untuk meluruhkan baunya dahulu. Pakaian yang tidak terlalu kotor, akan saya langsung masukkan ke dalam ember cuci yang sudah berisi air dan deterjen.
Untuk pakaian dengan noda membandel, saya mengoleskan sedikit deterjen cair Attack Plus Softener pada area yang terkena noda saat pakaian masih kering, gunanya agar noda lebih cepet pudar, lalu rendam kurang lebih selama 30 menit.
Nah, untuk urusan cuci mencuci pakaian, saya jatuh cinta sama Attack Plus Softener. Karena hasil cucian tidak hanya sekedar bersih saja, tapi bebas dari noda dan lembut. Dan yang penting gak perlu takut lagi pakaian bau apek karena terlalu lama merendam.
Attack Plus Softener ini warnanya putih bening gitu, berbentuk cairan yang soft, dengan wangi yang tidak terlalu kuat. Saat dicampur dengan air tidak menghasilkan busa yang banyak, jadi pakaian lebih mudah dibilas. Cukup 2x bilas saja.