Sebagai freelance, masalah utama saya adalah mengatur keuangan. Di mana saya kesulitan untuk menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran. Secara, freelance kan pemasukannya tidak tetap, sedangkan pengeluaran harus tetap dipenuhi.
Meskipun begitu saya tetap berusaha untuk menabung, karena bagi saya menabung itu penting untuk investasi dan jaga-jaga bila ada kebutuhan mendesak dan mendadak. Tapi suka kesel juga, karena uang yang ada ditabungan kadang terpotong biaya administrasi. Jadi terkadang bukannya nambah malah berkurang dan tak ngerti kena potongan apa.
Selain menabung saya juga punya asuransi. Sebenarnya gak tau juga kenapa saya buka asuransi padahal gak butuh-butuh banget. Hihihi, malah nambah beban pengeluaran sih.
Ngomongin soal keuangan, kemarin saya mendapat ilmu yang bermanfaat dari Budi Rahardjo, Direktur dan senior partner Oneshildt Finansial Planning saat mengikuti Sharing Sessions tentang "Seimbangkan Gaya Hidup dan Pengelolaan Finansial" bersama Kompasiana dan Blogger Jakarta.
Masalah financial itu, menjadi masalah yang mendasar. Terlebih gaya hidup sekarang yang cenderung konsumtif. Untuk bisa merencanakan keuangan, catat dahulu pengeluaran dalam sebulan, lalu kelompokan pengeluaran. Jadi kita tahu rencana pengeluaran bulan depan bagaimana. Menurut Pak Budi Raharjo, kecerdasan finansial manusia ada 5:
1. Kecerdasan hasilkan uang.
Kecerdasan ini merupakan kecerdasan menghasilkan uang dari asset pasif dan aktif.
2. Kecerdasan mengelola keuangan
Di sebut juga sebagai kecerdasan menunda kesenangan. Di dalam kecerdasan ini kita belajar untuk disiplin dengan financial habit.
3. Kecerdasan kembangkan aset
Aset dibagi menjadi 2 bagian, aset produktif dan konsumtif. Aset produktif adalah aset yang bertumbuh seperti saham, kalau aset konsumsi yang langsung habis.