Perkembangan jaman dan teknologi memang sangat pesat. Kehadiran internet seolah membuat setiap individu tergiur untuk mencicipi kemudahan akses yang ditawarkan. Salah satunya portal berita di dunia maya.
Ada banyak situs-situs berita di internet yang dapat kita pilih untuk menjadi referensi bacaan. Bahkan beberapa situs itu lahir bukan dari kemurniannya sendiri. Apa maksudnya?
Menurut opini saya, beberapa media mainstream baik nasional maupun lokal serta cetak maupun broadcast yang tidak ingin kehilangan pamornya, mulai menambahkan embel-embel dotcom setelah nama lembaga mereka. Tetapi ternyata ada juga situs-situs berita di internet yang justru lahir karena kebutuhan masyarakat akan informasi yang cepat, singkat, dan mudah dipahami (misalnya okezone.com, detik.com).
Web Berita Koran
Jika kita melihat dan mengkaji dengan menggunakan teori dari Paul Bradshaw, ada 5 prinsip dasar dalam jurnalisme online. Di sini kita akan melihat bagaimana kompas.com melalui prinsip tersebut.
Untuk membandingkan, coba kita lihat konten berita yang sama antara kompas.com dan detik.com. Dari segi keringkasan beritanya, kompas.com yang notabene adalah anak dari SKH Kompas justru tidak terlalu ringkas beritanya. Bahkan di beritanya masih terbawa sifat-sifat dari indukannya, yaitu lebih panjang dan mendetail.
Didukung dengan teknologi yang banyak (teks, video, microblogging, dan lain-lain), ternyata kompas.com menjadi mudah dicerna dan sangat interaktif. Walaupun dari segi penggunaan bahasa dalam beritanya masih sedikit kaku dan formal.
Pengguna juga dimanjakan dengan adanya video yang tentunya bermanfaat untuk menambah kefaktualan berita. Selain itu, tidak susah bagi pengguna untuk mencari dan menemukan konten-konten berita.
Web Berita Online
Serupa tapi tak sama, itulah yang sebenarnya menjadi pembeda antara web berita online dengan web berita koran. Berita yang ditampilkan ternyata lebih ringkas dan tidak terlalu formal dalam penggunaan bahasanya.
Walaupun teknologi dan segala aspek pendukungnya hampir sama, ternyata pemilihan diksi atau katanya lebih mudah dicerna dan dimengerti. Adanya video juga sama-sama mendukung keakuratan dan kelengkapan berita.
Jadi pilih yang mana?
Kalau menurut saya, kompas.com lebih mendetail dalam menjelaskan sebuah berita. Sedangkan detik.com lebih ringkas dalam penulisan berita dan terkesan ala kadarnya. Ada nilai plus bagi kompas.com dibandingkan dengan detik.com. 9:7 lah skornya.
Tapi dari dua analisa itu, setidaknya dapat membantu pengguna untuk memilih portal berita mana yang akan diakses. Keduanya memiliki nilai plus masing-masing dan bisa saling melengkapi. Apalagi dengan aplikasi-aplikasi di smartphone dari situs-situs berita tersebut, membuat pengguna bebas dan leluasa membuka berita sehingga informasi jadi semakin lengkap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H