Mario Dandy Satrio melakukan penganiayaan terhadap Crystalino David Ozora pada hari Senin (20/2/2023) pukul 20.30 di Komplek Grand Permata Cluster Boulevard, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan hingga korban mengalami luka-luka dan tidak sadarkan diri. Kejadian kekerasan terhadap Crystalino David Ozora berawal dari adanya informasi yang diterima oleh tersangka dari mantan pacar korban (saudara A)
Atas informasi yang disampaikan saudara A ke Mario Dandy Satrio, beberapa hari sebelum dilakukan penganiayaan, Mario Dandy Satrio mencoba untuk mengkonfirmasi hal terseut kepada David. Namun David tidak menjawab dan menyatakan bahwa dia tidak dapat bertemu. Kemudian pada tanggal 20 Februari, Saksi A kembali menghubungi korban dan mengatakan ingin mengembalikan kartu pelajar milik korban. Setelah itu, korban menyatakan bahwa dirinya sedang berkunjung ke rumah temannya saudara R.
Setelah memperoleh informasi mengenai keberadaan David, Mario Dandy dengan menggunakan kendaraannya mobil Rubicon hitam bersama si A dan seorang temannya lagi yang berinisial S mendatangi David. Namun, David tidak mau keluar rumah saudara R. Kemudian tersangka berkomunikasi dengan korban dan akhirnya korban keluar mengarah ke sebelah rumah dari bapak R dan bapak N ini.
Sesampainya di belakang mobilnya tersangka, terjadi keributan. Saat itu Mario Dandy mengkonfirmasi mengenai benar atau tidaknya David telah melakukan perbuatan yang tidak baik kepada mantan pacarnya si A.
Hal ini diikuti dengan peristiwa kekerasan berupa penganiayaan pada korban dengan cara menendang kaki korban hingga terjatuh, kemudian memukul korban berkali-kali menggunakan tangan kanan pelaku, menendang kepala pelaku, hingga menendang perut korban.
Tidak lama kemudian, datanglah orangtua temannya David yang berinisial R beserta ibu N yang berada di sekitar TKP untuk menolong korban. Bapak R menghubungi satpam kompleks, yang kemudian satpam tersebut mendatangi tempat kejadian sambil menghubungi Polsek Pesanggrahan, dan membawa korban ke rumah sakit Medika Permata Hijau untuk memberikan pertolongan terhadap korban.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Rumah Sakit Medika Permata Hijau, ditemukan luka memar pada tubuh korban yang disebabkan oleh pukulan dan tendangan oleh tersangka yang menyebabkan korban tidak sadarkan diri.
Ada berbagai perbedaan pendapat yang menyatakan mengenai motif Mario Dandy melakukan penganiayaan terhadap David. Salah satunya karena motif emosional, dimana perbuatan penganiayaan yang dilakukannya merupakan bentuk pelampiasan dari amarahnya yang meledak akibat melihat foto ciuman antara David dengan saudara A yang diunggah pada media sosial https://jatim.viva.co.id/kabar/2948-motif-penganiayaan-mario-ke-david-diduga-karena-foto-ciuman (jatim.viva.co.id, 2023). Mario Dandy tidak terima akan hal itu, mengakibatkan dirinya mendapatkan gairah emosional untuk melakukan hal negatif. Dalam hal ini, Mario Dandy tidak dapat mengendalikan emosinya karena sifat emosionalnya yang masih tinggi, sesuai dengan umurnya yang masih berusia 20 tahun sedang berada di masa dimana memiliki rasa emosional yang tinggi, sehingga perlu diimbangi dengan kemampuan pengendalian diri.Â
Motif kedua yang dapat mengindikasikan penyebab Mario Dandy melakukan tindakan kekerasan tersebut berupa motif instrumental, yang adalah motif dimana seorang pelaku kejahatan melancarkan aksinya dengan tujuan memperoleh ketenaran, popularitas, kekaguman, dan sensasi rasa hebat dari orang lain https://www.tribunnews.com/nasional/2023/02/28/motif-mario-aniaya-david-diduga-ingin-dapat-pujian-dan-cari-sensasi-rasa-hebat (Tribunnews.com, 2023). Hal ini terlihat dalam upaya Mario Dandy agar dirinya lebih dikenal dan diakui oleh masyarakat, baik atas harta maupun kedudukan yang dimilikinya, sebagai anak pejabat, misalnya dalam gayanya yang menggunakan mobil mewah dan hidup bergelimang harta.
Dengan demikian, berdasarkan perspektif psikologis, salah satu indikasi yang terlihat pada perilaku Mario Dandy adalah keinginan untuk memperoleh pengakuan dari lingkungannya. Hal ini terlihat dalam kegiatan flexing yang dilakukan Mario Dandy untuk memperoleh pengakuan dari lingkungan masyarakat sekitar. Selan itu, seperti yang dinyatakan oleh Psikolog klinis Melissa Grace, upaya berlebihan yang tidak wajar dilakukan oleh Mario Dandy muncul sebagai bentuk kompensasi berlebihan terhadap ketidakpercayaan diri (inferiority) yang dimiliki Mario Dandy, sehingga dirasanya dia perlu melakukan hal yang berlebihan dengan yang dimilikinya, agar dia dapat lebih percaya diri untuk menonjolkan dirinya pada orang disekitarnya, atas kebutuhan memperoleh penghargaan atau kekaguman dari orang lain.Â
Kebutuhan atas penghargaan dan mendapatkan kekaguman dari orang lain atas dirinya ini tergolong pada pemenuhan kebutuhan hirearki Maslow tingkatan yang kedua, yakni kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Menurut teori Maslow, kebutuhan tersebut merupakan sebuah kebutuhan untuk meraih maupun mempertahankan pengakuan dari orang lain  https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/teori-kebutuhan-maslow/ . Dalam hal ini, Pengakuan akan diperoleh seseorang jika telah dianggap sukses dalam kehidupan sosialnya. Namun, pemenuhan kebutuhan ini dilakukan dengan cara yang menyimpang dan sebenarnya hanya akan merugikan dirinya juga.