Mohon tunggu...
Herma Yulia
Herma Yulia Mohon Tunggu... Guru - SMPN 1 OKU

Guru yang suka mengembangkan kompetensi dan mengikuti kodrat zaman anak-anak didik saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional

9 Maret 2023   22:05 Diperbarui: 9 Maret 2023   22:10 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diolah pribadi dari canva

Selanjutnya kami masuk pada tahapan ruang kolaborasi, kami kembali mendalami materi pembelajaran social emosional secara berkelompok menentukan ide untuk penerapan pembelajaran social emosional disekolah kami. Melalui diskusi virtual pada ruang kolaborasi kami bersama teman sekelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok, merupakan pengalaman yang luar biasa dan saya merasa sangat mendapatkan banyak ilmu dari tanggapan, masukan dan umpan balik dari teman-teman CGP kelompok lain. Kami berharap implementasi pembelajaran social emosional dapat kami terapkan dikelas dan disekolah kami masing-masing.

Pada sesi elaborasi kami berkesempatan berinteraksi dengan instruktur yang memang pengembang modul 2.2 pembelajaran social emosional ini, merupakan suatu hal yang luar biasa dapat menerima materi dan sharing mengenai pembelajaran social emosional ini. Saya berharap apa yang telah saya dapatkan dapat memberikan dampak penerapan yang baik untuk saya lakukan dikelas saya khususnya maupun disekolah saya umumnya. Saya akan berusaha menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang diintegrasikan dengan pembelajaran social emosional, melakukan kegiatan STOP. STOP disini merupakan singkatan dari Stop, Take a deep breath, Observe dan Proceed. Ini merupakan salah satu teknik Mindfullness yang dapat dilatih agar setiap pendidik dalam hal ini guru dapat memperoleh kesadaran diri melalui mindfullness itu sendiri. Dengan mempraktikkan STOP dalam proses pembelajaran dan kehidupan sehari-hari, guru maupun peserta didik akan dapat memitigasi stress ketika dihadapkan pada kondisi dan situasi konflik baik dengan orang lain maupun dengan beban tugas yang dipikul.

Selanjutnya, ada POOCH. Ini juga sebuah singkatan dari Problem, Options, Outcomes dan CHoices. POOCH ini penting untuk dipahami dan dipraktikkan, karena akan sangat membantu guru maupun peserta didik dalam mengambil keputusan yang bertanggung jawab.

Dengan POOCH ketika kita dihadapkan pada suatu permasalahan, maka akan dapat melihat apa masalahnya dan apa penyebabnya. Lalu, menemukan apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Apa saja kemungkinan yang terjadi dari sisi positif maupun negatif serta menentukan apa keputusan yang dapat diambil dalam mengatasi permasalahan tersebut. Hal yang tidak boleh dilupakan setelah melakukan POOCH adalah melakukan refleksi terhadap proses berjalannya keputusan yang telah diambil. Dengan begitu kita akan lebih bijaksana dan hati-hati dalam mengambil keputusan saat dihadapkan pada permasalahan.

Banyak sekali hal-hal yang saya mulai pahami dan akan saya lakukan dipembelajaran saya dikelas. Saya merasa sangat beruntung sekali dapat bergabung dalam Pendidikan Guru Penggerak ini, banyak yang kita ketahui dan dapat kita terapkan dipembelajaran kita dikelas.

Mulai melakukan pembenahan diri untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran bukan sekedar pada transfer ilmu pengetahuan namun kembali kepada amanat yang disampaiakan oleh KHD untuk menciptakan anak didik yang selamat dan bahagia, pembelajaran yang berorientasi kepada kebutuhan anak didik. Beberapa implementasi yang akan saya lakukan adalah :

  • Menyusun pelaksanaan pembelajaran yang terintegrasi dengan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional
  • Mempraktikkan pembelajaran sosial emosional dengan baik sehingga dapat membantu siswa saya mengembangkan kompetensi sosial emosionalnya.
  • Pada proses KBM menerapkan pembelajaran sosial emosional melalui pembukaan hangat, kegiatan inti yang melibatkan dan penutupan yang optimistik.
  • Melakukan pembiasaan dan menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah yang positif.
  • Menjadi teladan (memodelkan), dengan memberikan contoh yang baik, mendukung guru atau teman sejawat untuk meningkatkan kompetensi dan pola fikir pendidikan yang baik serta mengembangkan komunitas belajar dilingkungan sekolah.
  • Belajar, melakukan refleksi terhadap kompetensi sosial emosional dan mengajak rekan agar mengembangkan kompetensi sosial emosional.
  • Berkolaborasi, melakukan pembimbingan kepada rekan sejawat untuk meningkatkan kompetensi, melakukan kerjasama mensukseskan kegiatan sekolah dan bersama-sama membangun budaya sekolah yang baik.

Tentu saja dukungan semua pihak baik dari kepala sekolah, teman-teman sejawat dan semua peserta didik akan memudahkan dalam menerapkan dan mengimplementasikan pembelajaran social emosional ini. Inshaa Allah kita selaku guru penggerak dapat memulai menggerakkan agar apa yang kita imajinasikan dalam dunia berkualitas akan terwujud.

RPP Pembelajaran Berdiferensiasi Sosial Emosional telah dipublikasikan pada Ayo Berbagi di Kemendikbudristek pada :

RPP Berdiferensiasi dan Sosial Emosional pada Ayo Berbagi Kemendikbudristek

Tugas-tugas dalam pendidikan guru penggerak pada modul 2.2 pembelajaran social emosional telah saya publikasikan di channel Youtube saya:

Tugas 2.2.a.5. Ruang Kolaborasi || Modul 2.2 || Pembelajaran Sosial Emosional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun