Alhamdulillah, kami telah tiba diujung pembelajaran modul 2.1 "Pembelajaran Berdiferensiasi" pada Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Ogan Komering Ulu. Kali ini saya akan merefleksikan kegiatan pembelajaran modul 2.1 dengan menggunakan refleksi model 4C yaitu Connection, challenge, concept, change.
Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Ada beberapa pertanyaan kunci yang menjadi panduan dalam membuat refleksi model ini, yaitu:
1) Connection: Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda sebagai Calon Guru Penggerak?
2) Challenge: Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang Anda jalankan selama ini?
3) Concept: Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak?
4) Change: Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapatkan materi pada hari ini?
1) Connection
Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang memberikan keleluasaan bagi guru untuk memenuhi kebutuhan belajar murid yang mengacu pada kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid. Dalam melakukan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
Ciri-ciri atau kerekteristik pembelajaran berdiferensiasi antara lain;
- lingkungan belajar mengundang murid untuk belajar,
- kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas,
- terdapat penilaian berkelanjutan,
- guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid,
- manajemen kelas yang efektif.
Nilai dan Peran guru penggerak adalah :
- mandiri
- reflektif
- kolaboratif
- inovatif
- berpihak pada peserta didik
Bila kita kaitkan antara pembelajaran berdiferensiasi dengan nilai dan peran kita selaku guru penggerak maka kita selaku guru penggerak mandiri selayaknya selalu mampu memunculkan motivasi dalam dirinya sendiri untuk membuat perubahan baik untuk lingkungan sekitarnya ataupun pada dirinya sendiri. Prilaku yang bisa dilakukan guru adalah mau melakukan refleksi dan instrospeksi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Mau mendengar saran dan kritik dari pengawas, kepala sekolah, sesama guru dan peserta didik. Hal tersebut didalam pembelajaran diferensiasi, guru selalu memanfaatkan audiens baik itu murid, guru lain maupun orang tua untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid dan profil belajar murid. Mandiri menyusun skenario pembelajaran berdiferensiasi yang merangkum kebutuhan belajar murid-murid dikelas dengan keberagaman karakteristiknya.
Seoarang guru penggerak reflektif selalu melihat dari sisi positif setiap saran dan kritik untuk memperbaiki kualitas kerja. Guru Tidak boleh merasa puas terhadap pembelajaran yang dilakukan. Guru berani jujur mengakui kekurangan dirinya dalam pembelajaran. Selalu melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guna perbaikan dan membenahi apa yang dirasa belum cukup. Hal tersebut akan menjadi tolak ukur untuk keberhasilan kegiatan pembelajaran berikutnya. Begitupun penilaian didalam pembelajaran berdiferensiasi perlu diadakan evaluasi dan refleksi guna peningkatan dan pemenuhan kebutuhan akan belajar murid.
Guru penggerak berkaitan nilai kolaboratif adalah guru harus menjalin hubungan kejasama yang positif dan harmonis dengan orang tua peserta didik, komite sekolah, organisasi di lingkungan sekolah, dan dinas pendidikan untuk kemajuan sekolah. Dalam pemenuhan kebutuhan belajar murid, guru penggerak juga selayaknya menggali kerjasama yang baik dengan orang tua murid, menentukan model dan metode belajar yang baik bagi murid akan membantu murid tersebut mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Peran  guru penggerak terkait inovatif adalah guru penggerak harus mampu menemukan ide-ide atau gagasan baru tentang metode, media, dan suasana pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dan menyenangkan. Setiap murid memiliki kemampuan berbeda baik dari segi audiotory, visual dan kinestetik. Guru penggerak harus mampu menganalisa itu semua. Dengan melakukan pembelajaran berdiferensiasi maka guru dapat mengidentifikasi dan melakukan inovasi terhadap pembelajaran sesuai dengan kemampuan murid tadi.
Sedangkan nilai dan peran guru yang berpihak pada murid, hal ini memang selaras dengan defenisi pembelajaran berdiferensiasi yang memang berorientasi pada murid. Murid merupakan sentral yang difokuskan kebutuhan belajarnya. Perlakuan yang diberikan kepada siswa tidak harus adil atau sama tetapi guru dapat adil memberikan pembelajaran dan penilaian kepada murid sesuai dengan kebutuhan belajarnya masing-masing, sehingga tidak ada siswa yang merasa dirugikan. Mereka memiliki keunikan dan karakteristik yang bias kita kuatkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
2) Challenge
Selama kegiatan pembelajaran modul 2.1 pembelajaran berdiferensiasi, kami bersama mengeksploari konsep melalui belajar mandiri dan berdiskusi secara virtual di dalam LMS Pendidikan Guru Penggerak. Kami menyamakan persepsi mengenai apa itu pembelajaran berdifernsiasi, karakteristik pembelajaran berdiferensiasi, penilaian didalam pembelajaran berdifernsiasi dan penerapan pembelajarn berdiferensiasi. Dengan bimbingan oleh Pengajar Praktik dan Fasilitator diharapkan apa yang telah kami pelajari dapat meminimalisir miskonsepsi terhadap materi modul 2.1 pembelajaran berdiferensiasi ini. Melalui diskusi virtual kami berbagi pengetahuan dan pengalaman penerapan pembelajaran berdiferensiasi. Merupakan hal yang luar biasa bagi saya mendapatkan banyak ilmu dan sharing pendapat dari teman-teman calon guru penggerak lainnya dan juga dari fasilitator kami. Ide-ide pelaksanaan serta pemecahan permasalahan terhadap masalah yang dihadapi oleh teman-teman calon guru penggerak lainnya juga merupakan pembelajaran bagi kami. Secara keseluruhan setelah mempelajari modul ini, saya memahami pentingnya melakukan pemetaan terhadap kebutuhan belajar murid. Selama ini pembelajaran dikelompokkan secara umum dan dilaksanakan secara menyeluruh. Tanpa memahami apakah tujuan pembelajaran telah dicapai oleh murid secara maksimal. Sekarang setelah mempelajari modul 2.1 ini dan memahami hakikat pembelajaran berdiferensiasi saya akan berusaha melakukan dan mengimplementasikan dikelas saya.
3) Concept
Didalam konsep pembelajaran berdiferensiasi menekankan pada pembelajaran yang memetakan kebutuhan anak murid, penilaian yang dilakukan sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid.
Ada  tiga fokus utama dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, seperti yang dijelaskan berikut ini:
- Diferensiasi Konten
Diferensiasi konten berkenaan dengan apa yang diajarkan guru kepada siswa dengan mempertimbangkan hasil pemetaan kebutuhan belajar siswa yang dilihat dari berbagai aspek seperti kesiapan belajar siswa, minat siswa serta profil belajar siswa maupun hasil dari kombinasi ketiganya.
- Diferensiasi ProsesÂ
Berkenaaan dengan kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan guru untuk memahami karakter pembelajaran apakah menggunakan metode belajar secara mandiri maupun belajar secara berkelompok.
- Diferensiasi ProdukÂ
Berkenaan dengan apa yang hendak dihasilkan dari siswa dalam hal ini berbentuk produk yang dibuat oleh siswa yang bentuknya bisa berupa tulisan, presentasi, hasil tes, pidato maupun produk lain yang terkait dengan pembelajaran itu sendiri.
Dengan kata lain, pembelajaran berdiferensiasi juga akan membuat siswa semakin giat dalam pembelajaran karena mereka mengalami sekaligus mengalami langsung terhadap proses pembelajaran yang sedang mereka pelajari. Akan tetapi tetap ada control guru disana, sehingga siswa dapat terarah sesuai dengan penilaian dan tujuan capaian pembelajaran yang dilakukan.
4) Change
Banyak hal yang telah dipelajari dan didapat dari modul 2.1 pembelajaran berdiferensiasi kali ini, saya lebih paham lagi dan dapat membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran berdiferensiasi. Ada beberapa langkah yang telah saya susun guna mengimplemnetasikan apa yang telah saya pahami. Penerapan terhadap implementasi pembelajaran modul 2.1 yang akan saya lakukan dengan beberapa langkah-langkah kegiatan yang akan saya lakukan :
- merefleksi kembali rencana pembelajaran yang telah saya lakukan dipembelajaran pada semester sebelumnya. Kemudian akan saya sesuaikan dengan pembelajaran berdiferensiasi.
- mengidentifikasi kebutuhan murid saya dikelas dan mengelompokkan sesuai dengan minat dan kemampuan pehamanan mereka.
- melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran berdifernsiasi yang telah disusun dengan menggunakan penilaian yang memenuhi kebutuhan murid.
- memberikan penugasan sesuai dengan minat dan kemampuan murid serta melakukan pembimbingan secara berkala kepada murid yang memang betul-betul membutuhkan pembimbingan.
- melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan
Dengan harapan yang sangat luas materi yang telah saya pelajari ini dapat saya implementasikan didalam pembelajaran yang saya lakukan disekolah terutama dikelas saya.
Sebagai guru penggerak kita seyogyanya memberikan pengimbasan bagi rekan sejawat dengan melalui penyebaran pemahaman materi tentang pembelajaran berdiferensiasi. Sehingga pada akhirnya tujuan pembelajaran nasional yang mengacu pada Filosopi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara akan terwujud yang menghasilkan anak yang selamat dan bahagia. Mampu berinovasi dan berfikir kritis. Murid yang dapat berkolaborasi dan mampu bersaing dengan dunia luar.
Tugas yang telah saya lakukan di modul 2.1 Pembelajaran berdiferensiasi telah saya unggah di media social Youtube saya :
1.Tugas 2.1.a.4.2 Eksplorasi Konsep || Modul 2.1 || Diagram Frayer || Pembelajaran Berdeferensiasi
2.Tugas 2.1.a.5 Ruang Kolaborasi Sesi 1 || Modul 2.1 || Situasi-SMP || Pembelajaran Berdeferensiasi
4.Tugas 2.1.a.8 Koneksi Antar Materi || Modul 2.1 || Pembelajaran Berdiferensiasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran berdiferensiasi telah saya unggah pada Guru Berbagi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tautan :
RPP Berdiferensiasi Ayo Berbagi Kemendikbud
Demikian refleksi yang saya lakukan pada Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi.Â
Terima kasih semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H