Mohon tunggu...
Herma Yulia
Herma Yulia Mohon Tunggu... Guru - SMPN 1 OKU

Guru yang ingin mengembangkan kompetensi dan mengikuti perkembangan kodrat zaman anak-anak didik saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Dwi Mingguan Modul 1.3

11 Desember 2022   16:18 Diperbarui: 11 Desember 2022   16:29 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada jurnal dwi mingguan modul 1.3 kali ini, saya akan mencoba menulis jurnal saya dengan model gaya Round Robin. Model ini merupakan model penulisan refleksi dengan dengan dipandu pertanyaan :

  • Apa yang paling anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Mengapa anda merasa hal tersebut bisa membuat anda sangat menguasainya ?
  • Apa hal yang belum anda kuasai setelah pembelajaran hari ini ? Apa yang akan anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
  • Apa hal yang masih membingungkan anda dari pembelajaran hari ini? Ceritakan hal-hal apa saja yang membuat hal tersebut membingungkan?

Pada Modul 1.3 membahas mengenai Visi Guru Penggerak. Kita sebagai guru penggerak harus memiliki tujuan dan harapan kedepan, seperti apa impian kita yang kita harapkan dan ingin kita wujudkan terhadap anak didik kita dan sekolah kita di masa depan. Pda modlu ini juga kami telah mempelajari 1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3, disini kami mengekpresikan imajinasi kami tentang gambaran murid dan sekolah masa depan dan menyusun visi untuk mewujudkan impian masa depan kami tersebut. Pada 1.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.3, kami diskusi mandiri secara virtual membahas tentang visi guru penggerak dan memahami langkah-langkah menyusun prakarsa perubahan dengan menggunakan Inquiri Apresiatif dengan metode ATAP dan BAGJA. Dalam memperjelas gambar mental prakarsa perubahan yang ingin kita susun, kita akan belajar menggunakan sebuah alat bantu yang kita sebut A-T-A-P yang kepanjangannya adalah:

A - Aset/Awal: kekuatan/aset/modal/potensi sekolah/murid/komunitas yang teridentifikasi dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran murid.

T - Tantangan: tantangan/keresahan yang perlu dilampaui demi mewujudkan harapan atau mencapai visi. Dalam menuliskan tantangan, kita dapat menangkap masalah atau keterbatasan yang dihadapi dalam sebuah pernyataan, lalu kita mengubahnya menjadi pernyataan tantangan

A - Aksi: kontribusi individu pendidik yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan harapan atau mencapai visi.

P - Pembelajaran: pembelajaran bermakna atau adab-kebiasaan yang diharapkan tumbuh dan melekat, serta dibawa murid hingga dewasa, merupakan turunan konkret dari Profil Pelajar Pancasila sesuai konteks (diolah dari kata/frasa yang ada di elemen/sub-elemen dimensinya).

Sedangkan BAGJA merupakan B "Buat Pertanyaan". membuat pertanyaan pemantik sehingga saya menemukan kemana arah yang akan saya tuju. A "Ambil Pelajaran", disini saya memahami pelajaran apa yang bisa saya simpulkan sehingga menjadi suatu makna yang dapat menggali potensi dalam mewujudkan visi tersebut. G " Gali Mimpi" diproses ini mulai mendeskrisikan impian yang akan dilakukan, potensi dan kekuatan apa yang akan saya angankan. J"Jabarkan rencana, pada tahap ini, saya mulai untuk menyusun rencana-rencana apa yang akan dilakukan guna mewujudkan visi tersebut. Terakhir A "Atur Eksekusi", disini mulai menerapkan dan nejdwalkan apa yang akan dilakukan untuk mewujudkan visi saya tersebut.

Setelahnya kami mengikuti Ruang Kolaborasi, kami berkelompok menyusun suatu prakarsa perubahan yang kami sepakati bersama sebagai guru penggerak, yang akan kami presentasikan pada ruang kolaborasi presentasi kelompok besar.

Pada 1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3, kami diminta untuk menguatkan kembali prakarsa perubahan yang telah kami buat dan mengimplementasikannya dikelas/sekolah kami

Mengikuti kegiatan pemahaman elaborasi bersama CGP lain dipandu oleh Instruktur. Pada bagian ini merupakan penguatan terhadap pemahaman kami mengenai materi modul 1.3.

Bagian akhir dari modul ini adalah membuat koneksi antar materi yang telah kami pelajari di modul 1.1, modul 1.2 dan modul 1.3. Tidak lupa kami selalu membuat dokumentasi / video tentang aksi nyata yang telah kami lakukan. Hal tersebut telah saya publikasikan di akun Youtube saya : https://www.youtube.com/watch?v=Htkih3bHzGE

Apa yang paling anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Mengapa anda merasa hal tersebut bisa membuat anda sangat menguasainya ?

Pada pembelajaran modul 1.3 ini yang saya kuasai adalah menyusun prakarsa perubahan , menentukan apa-apa yang saya impikan kedepannya bagi kelas dan sekolah saya. Dengan kerjasama yang baik antara semua pemangku pendidikan maka prakarsa perubahan yang kita inginkan akan terwujud dengan nyata. Peran guru sejawat, kepala sekolah, pengawas dan Dinas Pendidikan sangat diperlukan untuk itu. Memprioritaskan pembelajaran yang berpihak kepada murid dengan memiliki karakter sesuai dengan dimensi profil pelajar Pancasila yang relevan dengan keterampilan abad ke 21.

Apa hal yang belum anda kuasai setelah pembelajaran hari ini ? Apa yang akan anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut?

Secara umum materi yang telah disampaikan sudah cukup dimengerti dan dipahami. Memang agak sedikit kesulitan dalam pelaksanaan menyusun ATAP dan BAGJA namun hal tersebut dapat saya lewati dengan terus berlatih lebih memahami kemana tujuan langkah tersebut. Ini sangat bermanfaat bagi saya, agar prakarsa perubahan yang telah saya susun dapat terwujud kedepannya. Menurut saya pencapaian akan maksimal hasilnya apabila kita merencanakan sesuatu dengan langkah-langkah dan skenario yang berunut sesuai dengan harapan dan tujuan kita.

Apa hal yang masih membingungkan anda dari pembelajaran hari ini? Ceritakan hal-hal apa saja yang membuat hal tersebut membingungkan?

Hal yang membuat saya bingung bukan semata kepada prakarka perubahan yang saya susun, Langkah-langkah ATAP dan BAGJA yang nantinya harus saya kuasai penuh. Implementasi dari prakarsa perubahan itu sendiri yang masih abu-abu bagi saya, masih cukup kesulitan bagi saya mengajak dan menerapkan prakarsa perubahan disekolah saya. Pembelajaran konvensional dan restitusi terhadap aturan sekolah masih diwarnai karakter lama. Paling tidak sedikit saya bisa mengimbaskan dari kegiatan saya dikelas dan membuat perubahan kepada teman sejawat untuk menghadirkan pembelajaran yang berpihak kepada murid yang relevan dengan abad 21. Pembelajaran yang kreatif dan inovatif, bukan pemebalajaran yang hanya terfokus kepada guru sebagai sentral belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun