Mohon tunggu...
Hermawan Diasmanto
Hermawan Diasmanto Mohon Tunggu... Petani - Buruh Tani

Buruh Tani di Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat

Selanjutnya

Tutup

Financial

Vegetarian, Frugal Living Itu Perjuangan

1 Mei 2024   13:05 Diperbarui: 2 Mei 2024   08:45 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi vegetarian itu ga gampang lo. Apalagi yang awalnya bukan vegies, bukan penyuka sayur. Itu berat banget perjuangannya. Demi apa coba? Demi kamu ... cieeeeh.

Saya pernah tinggal sendiri di sebuah kompleks perumahan di arah barat Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Lingkungannya lumayan longgar tapi sunyi, sehingga saya merasa nyaman semasa masih tinggal di sana. Meskipun di situ, rumahnya ga diperkenankan pasang pagar.

Di sekitar rumah, gampang saya dapetin sayur, atau buah, yang fresh dari tanamannya langsung. Ini kaitannya dengan "frugal living", istilah keren buat nyebut hidup sederhana. Atau irit. Dan, tidak berkonotasi susah. Artinya, frugal living itu bukan gaya hidup susah. Tapi cara menyiasati, mengendalikan diri, untuk hidup sederhana, sekalipun dalam kondisi sehat finansial yang justru memungkinkan bergaya hidup hedon.

Frugal banget. Untuk seikat sayur, yang bisa buat makan tiga kali, saya cukup bayar dengan selembar 5 ribuan.

Buah, buat makan pagi sama siang, saya cukup keluarin selembar 10 ribuan. Itu dimasa nasi campur atau nasi bungkus, seporsi seharga mabelas ribu.

Itu hidup di pinggiran kota ya. Sekarang saya boleh dibilang di tengah kota. Surabaya. Itu beda banget dengan lingkungan sebelumnya. Segala sayur dan buah, harganya bisa dua tiga kali lipat lebih mahal.

Ya, pada akhirnya memang akan lebih baik susun rencananya; rencana belanja, makan, bekerja, berkegiatan lain, hobi, atau apapun.

Misal nih, untuk saya yang lebih suka makan sayur dan buah, meski bukan vegetarian minded, biar saya bisa tetep jaga pengeluaran dan kesehatan, saya kudu beli di pasar induk, yang jarak tempuhnya bisa 1 jam perjalanan. Sehingga biar ga sia-sia, maka kudu ada aktivitas lain, yang bisa sekaligus dikerjakan. Penghematan waktu, biaya, dan tenaga, kan? 

Tapi kalo sekadar makan, ya ga perlu jalan jauh kek gitu. Lagian kan saya makan buat saya sendiri di rumah. Persoalannya, saya harus jaga apa-apa yang saya konsumsi. Jadi, ya konsekuensinya harus ada perjuangan itu.

Apakah dengan vegetarian ketemunya frugal living kah? Ga juga. Tapi saya dapetin konsumsi makanan sehat.

Jadi, buat saya, frugal living itu ga melulu soal living cost. Tapi mestinya juga meliputi ga banyak capek, ga banyak makan waktu, dan ga banyak pikiran juga, tapi tetap bisa kelarin pekerjaan dan nyabet prestasi di sana sini. Nah, yang kek gini, apa bisa ga pake rencana?

Kayaknya perlu tau deh ... gimana sih caranya ngejalanin frugal living yang ciamik itu. Biar siapapun bisa dapetin manfaatnya.

Itu saja yaaa ... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun