Mohon tunggu...
HAZET
HAZET Mohon Tunggu... Penulis - kehidupan

menjadi penulis menjadi bagian kesenangan yang natural dan harus terus diasah sampai betul-betul menjadi sempurna, meski dalam hidup itu tidak ada sempurna kecuali milik Alllah

Selanjutnya

Tutup

Sosok

TGB untuk Perempuan Pertama: Menjaga Dzuriyat Maulana Syekh

22 Oktober 2024   08:24 Diperbarui: 22 Oktober 2024   08:35 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TGB dan Sitti Rohmi memiliki kedekatan emosional, yang sangat mustahil untuk mengalihkan dukungan TGB ke calon lain. Seperti kata orang bijak “Nilai dari cinta dan kasih sayang di antara mereka yang berbagi darah yang sama dan hubungan yang kuat di antara saudara kandung melebihi nilai dari barang yang paling mahal di dunia”. Selain itu, ada beberapa argumen yang mendasarinya alasan ini.

Pertama, ikatan darah dalam konteks keluarga sering kali menciptakan rasa tanggung jawab yang lebih dalam. TGB dan Ummi Rohmi, sebagai saudara kandung, memiliki sejarah bersama yang kuat, termasuk pengalaman, nilai-nilai, dan tujuan politik yang kemungkinan besar saling memengaruhi. Dalam budaya masyarakat NTB, kedekatan keluarga sangat dihargai, dan hubungan ini bisa menjadi faktor penentu dalam setiap tindakan, termasuk halnya dalam pilihan politik.

Kedua, dukungan politik sering kali berakar pada loyalitas dan kepercayaan. TGB, sebagai tokoh yang memiliki pengaruh besar, pasti menyadari bahwa memilih untuk mendukung calon lain,terutama di tengah hubungan darah, dapat merusak kredibilitas dan mengganggu dinamika internal keluarga, juga termasuk jamaah NWDI yang “sami’na wa ato’na” (kami dengar dan patuh). Kalimat ini merupakan bagian dari ayat 51 dalam surat an-Nur yang merupakan sikap ketundukkan jiwa dan kerelaan hati, yang tertanam dalam hati dan sanubari jamaah NW Pancor dan Anjani dan sangat loyal pada keturunan atau dzuriyat Maulana Syekh (TGH. Zainudin Abdul Majid,red).

Ketiga, dalam konteks pemilih, masyarakat sering kali mempertimbangkan integritas dan konsistensi calon. Jika TGB, yang dikenal luas, terlihat berpindah dukungan secara tiba-tiba, hal ini bisa menimbulkan keraguan tentang komitmennya serta sikap ketundukkan jiwa dan kerelaan hati yang sering TGB ungkapkan untuk mengukur soliditas jamaah. Jamaah mungkin lebih menghargai stabilitas dukungan dari figur-figur dzuriyat.

 Terakhir, Program dan janji kampanye yang konkret, nyata serta langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat bisa menjadi senjata andalan yang akan memberi pengaruh signifikan. Tentu lebih penting dari semua itu adalah program yang realistis. Dari sisi masyarakat, kita semua berharap masyarakat kita di NTB juga menjadi pemilih cerdas yang bisa membedakan mana janji kampanye yang realistis dan janji kosong. Karenanya para kontestan juga menyadari arti penting dari realistisnya sebuah janji kampanye.

Meskipun dalam politik terdapat dinamika dan perubahan yang tidak terduga, ikatan darah umumnya menciptakan loyalitas yang sulit untuk diabaikan. Sebagai hasilnya, alih-alih mengalihkan dukungan, TGB mungkin lebih memilih untuk menemukan cara mendukung Ummi Rohmi secara konstruktif, meskipun ada ketidaksepakatan dalam konteks politik yang lebih luas. Dengan semua pertimbangan ini, meskipun dukungan politik memang bisa berubah, kekuatan ikatan keluarga cenderung menjadi faktor yang dominan dalam keputusan TGB.

 Akhirnya, kita semua berharap, akan hadir pemimpin NTB berikutnya adalah yang benar-benar berbeda dari pemimpin-pemimpin NTB sebelumnya. Sebagaimana seorang bijak menyebutkan, “Yang pertama selalu menjadi yang utama, karena ia membuka jalan bagi segala yang datang kemudian”. (ZI)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun