Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

istirahat....

24 Januari 2025   11:00 Diperbarui: 24 Januari 2025   10:54 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels-fotios-photos-1272328

pexels-tara-winstead-8383473))
pexels-tara-winstead-8383473))

Di sisi yang lain, frasa di atas jelas mencerminkan keberadaan kasih Tuhan kepada orang banyak yang datang. Begitu pula, ketika kita bisa beristirahat di dalam Tuhan, kita dapat menjadi saluran berkat bagi orang-orang di sekitar lingkungan kita. Sebuah hati yang penuh dengan damai dan kasih akan memancarkan pengaruh positif kepada orang-orang di sekeliling kita. Benar begitu ?

Waktu terus bergulir. Kehidupan terus berjalan. Sekali lagi, ada waktunya kita perlu beristirahat barang sejenak. Karena tubuh kita bukanlah mesin. Tubuh kita bukanlah robot. Penting artinya kalau beristirahatlah dari rutinitas yang kita jalani. Karena ini akan memperbaharui hati dan mengembalikan fokus kita pada hal yang benar. Dengan kata lain, marilah kita ambil waktu sejenak untuk memberikan jasmani kita beristirahat sekaligus rohani kita beristirahat dalam hadirat-NYA. Karena disitulah kita menemukan ketenangan, kekuatan, dan inspirasi yang kita butuhkan untuk menjalani hidup dari sehari ke sehari.

pexels-decha-huayyai-386244-1036444
pexels-decha-huayyai-386244-1036444

Mendung masih saja menggantung di kota penulis saat penulis mengakhiri kalimat pamungkas. Seteguk kopi yang disediakan isteri tercinta menjadi istiragat sejenak yang bermakna. Bukan begitu ?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun