Apakah ini termasuk kategori seperti yang pepatah katakan, air susu dibalas air tuba? Entahlah. Tetapi apa yang kawan penulis lakukan di kemudian hari adalah suatu hal yang ditampilkan dalam koridor kesabaran. Karena setelah satu dua kali dilakukan pembicaraan dengan anak-anak muda tadi, tidak pernah lagi kawan penulis ini menagih-nagih layaknya pengemis atau menteror layaknya debt collector pinjaman online atau leasing.
Mencoba melihat dari sudut pandang iman kepada Sang Khalik, dimana letak keteledoran ini, yang tanpa basa basi menimbulkan sebuah akibat yang tidak diprediksi. Minimal hubungan kedua belah pihak menjadi retak. Bahkan untuk bisa saling bertukar sapa saat bertatap muka menjadikan sebuah kecanggungan. Karena tidak menutup kemungkinan juga dari pihak anak-anak muda timbul kejengkelan dan dendam karena harus menanggung hutang yang tidak dinikmati. Sebuah perjuangan tanpa batas untuk bisa mencapai kedamaian seperti yang Tuhan inginkan.
Dan seperti yang tertera, bukan dalam kalimat pepatah yang biasa dipelajari di sekolah dulu. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan akhirnya. mobil penulispun kembali basah terkena tempiasan hujan yang turun cukup lebat pagi ini. Dan penulis menjadi termangu. Begitu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H