Mungkin manusia sudah terbiasa melihat secara kasat mata casingnya saja. Apakah ini karena ingin serba instan yanpa berusaha merujuk dan mengamati dari salah satu sudut saja, tanpa berusaha mencoba mengamati dari sudut pandang yang lain. Â Seperti kata orang jika pada tandan buah anggur masih terdapat airnya: Janganlah musnahkan itu, sebab di dalamnya masih ada berkat. Bisa saja itu terjadi bukan ?
Memang menilai seseorang bukan cuman dari tampilan luarnya saja, sehingga kemudian kita bisa jatuh hati dan klepek-klepek. Tetapi mulai belajar dari kedua sisi kehidupannya. Seperti halnya Tuhan Sang Pencipta yang menilai diri kita. Sekalipun kita sudah berlumur dosa, Tuhan masih saja mau merengkuh kita. Sekalipun kita seringkali tidak setia, bahkan berselingkuh dengan yang lain, Tuhan tetap setia.
Sepertinya mendung masih saja menggantung sampai sore ini. Karena sampai masa tuamu AKU tetap DIA dan sampai masa putih rambutmu AKU menggendong kamu. AKU telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus. AKU mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu. Jadi rasanya Tuhan Yang Maha Kuasa tidak pernah membeda-bedakan umatnya berdasarkan etnis, warna kulit, kaya ataupun miskin. Begitu.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H