Tingkat kejahatan yang makin meninggi, angka perceraian meningkat, angka tawuran makin menjadi di beberapa tempat, bahkan angka bunuh diri yang cenderung naik, Bukankah ini membuktikan adanya virus yang berbahaya di dalam ranah pergaulan antar umat manusia ? Dan itu tidak saja berlaku di kalangan orang dewasa. Pergaulan buruk tanpa disaring justru makin banyak menimpa anak-anak.
Bahkan tentu tidak itu saja. Virus pergaulan ini bisa menerobos tidak peduli apapun jenis kelaminnya maupun strata pendidikannya. Fakta membuktikan ketika beberapa hari ini, Â fragmen kumpul kebo kembali naik daun. Apakah mereka orang yang tidak berpendidikan ? Tidak bukan ? Sempat terlontar dari kata-kata penulis semalam. Mereka semua punya. Apa sih yang tidak mereka punya? Hanya satu mereka tidak punya yaitu malu. Itu saja.
Jadi sudah semestinya kita pasang tameng buat berjaga dari serangan virus yang tidak terdeteksi yang menyebabkan hubungan di dalam keluarga, lingkungan rumah, lingkungan kantor menjadi tidak lagi harmonis. Sekali lagi jadi teringat nasehat di atas. pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sekalipun kita sudah hidup dalam koridor keimanan yang kuat kepada Tuhan Semesta Alam. Begitu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H