Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perubahan

2 Oktober 2023   12:55 Diperbarui: 2 Oktober 2023   13:22 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
httpspixabay.comidphotosrana-kamera-pose-lihat-mata-1701880

Mungkin tanpa sadar kita pernah mengalami dan melakukan keduanya dalam perjalanan kehidupan ini. Benar begitu ? Sungguh sangat menarik ketika fakta tertera dalam kitab kehidupan yang pernah terjalani. Lalu masuklah raja Daud ke dalam, kemudian duduklah ia di hadapan Tuhan sambil berkata: Siapakah aku ini ya, Tuhan Allah, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini ?

the-eleventh-hour-3101625
the-eleventh-hour-3101625

Memang, pada kesehariannya ketika sedang berkomunikasi dengan Sang Khalik, tanpa sadar yang sering terucap dan terlontar adalah segudang permasalahan yang sedang kita hadapi. Entah dengan sikap yang bangga ataupun dengan sikap yang sombong. Jarang, bahkan mungkin tidak pernah menyatakan keberadaan kita sampai saat ini adalah karena Kasih Anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Malah bisa juga ucapan rasa syukur kita tidak murni keluar dari lubuk hati yang paling dalam, karena sudah keburu tertimpa dengan segudang permasalahan yang lain, seiring berjalannya waktu yang demikian cepat dan cepat.Benar ?

Jadi kembali ke laptop. Rasanya penting untuk diingat kalau rasa bangga sebaiknya juga diimbangi dengan rasa rendah hati dan empati terhadap orang lain, agar ujung-ujungnya tidak menjadi sombong dan meremehkan orang lain. Karena sekali lagi, sikap sombong yang  timbul bisa merusak hubungan sosial dan tentu saja menghambat pertumbuhan pribadi seseorang.

Sebaliknya. Sikap renfah hati, empati yang timbul dan kerendahan hati akan sering dihargai di dalam lingkungan masyarakat karena seyogyanya ini dapat menciptakan hubungan antar sesama yang lebih positif dan saling menghormati dengan orang lain.

pexels-anete-lusina-5721089 
pexels-anete-lusina-5721089 

Tiba-tiba jadi teringat kata bijak.Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. Begitu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun