Kadangkala memang, dalam perjalanan berkehidupan kebangsaan yang bebas ternyata masih ada perilaku yang berkebalikan. Karena pada kenyataannya, mereka hidup seperti bungkus rokok di atas. Mereka mengerti tetapi tetap menjalani sesuatu hal yang salah dan membahayakan hidup mereka sendiri.
Di satu sisi, sebagai contoh, dalam lingkup kecil, penulis selaku suami dan bapak dari anak-anak kami, tingkah lakunya tentunya menjadi perhatian dan acuan bagi mereka. Keberadaan status penulis sebagai kepala rumah tangga, artinya, penulis ini pemimpin dalam ruang lingkup yang kecil. Â Dan semua sepak terjang penulis tentu menjadi sorotan semua anggota keluarga.
Ringkasnya, ketika suatu saat penulis melakukan suatu kesalahan di hadapan keluarga, contoh yang mudah saja, menjadi penjudi, peminum, perokok atau suka main perempuan. Kemudian ketika anak-anak  melakukan hal yang sama, dan penulis menegurnya, jangan kaget kalau kemudian anak-anak akan menjawab,  Lho papa saja merokok, minum-minum dan main judi, kenapa saya dilarang ?
Seperti kalimat, tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah. Maksudnya bagaimana ? Ketika kita salah melangkah dalam arti kebebasan, dengan cara melanggar rambu-rambu larangan dan aturan, maka apa yang kita lakukan bisa menjadi batu sandungan buat yang lain.
Ketika Sang khalik menciptakan kita sebagai laki-laki, untuk menjadi pemimpin, khususnya di dalam keluarga, maka Tuhan Yang Maha Kuasa sudah memberikan tanggung jawab yang besar kepada kita kaum pria untuk tidak berlaku sebagai daging persembahan berhala. Tetapi lebih dari itu.
Begitu juga sebaliknya, Tuhan menciptakan kaum wanita untuk menjadi pendamping suaminya, agar jangan memasak daging persembahan berhala. Karena sekecil apapun tindakan kita, bisa berpengaruh kepada lingkungan di sekitarnya. Apakah mau tetap hidup untuk memuliakan diri sendiri, ataukah hidup untuk memuliakan nama Tuhan dalam koridor keimanan yang kita pegang ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H