Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tertukar...

14 April 2023   11:30 Diperbarui: 14 April 2023   11:29 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels-vidal-balielo-jr-4005602

Mungkin pernah mendengar bayi tertukar di rumah sakit bersalin ? Ini bukan seperti kejadian di sinetron. Tetapi benar-benar nyata. Bahkan tidak hanya terjadi di negeri kita ini. Bahkan di negara-negara yang oleh dikatakan majupun bisa mengalami kejadian yang sama. Ada yang baru bisa bertemu secara fisik setelah bertahun-tahun tertukar. Siapa yang bersalah dalam hal ini ?

Memang, kalau kita telusuri dan cermati lebih lanjut, bisa ditebak bahwa orang luarlah yang melakukannya. Entah dilakukan dengan sengaja atau tidak. Bisa terjadi kejadian ini dilakukan oleh karyawan pihak rumah sakit tempat dimana bayi itu dilahirkan. Atau bisa juga dilakukan oleh orang luar yang bekerja sama dengan orang dalam dengan orientasi bisnis jual beli bayi.

pexels-vidal-balielo-jr-4005602
pexels-vidal-balielo-jr-4005602

Beberapa kali bersama isteri menjenguk anak saudara atau anak kawan yang barusan melahirkan di rumah sakit bersalin dan diajak melihat dari balik kaca bayi yang baru dilahirkan. Sepintas bayi-bayi yang berderet di box bayi, sepertinya tampangnya sama dan susah untuk membedakan. Apalagi bayi-bayi tersebut hanya terlihat wajahnya karena seluruh badannya tertutup selimut.

Bahkan mungkin saja sebagai seorang suami dari isteri yang baru melahirkan, tidak bisa membedakan mana anak kandungnya diantara deretan bayi-bayi yang baru lahir. Tetapi tidak bagi seorang ibu yang melahirkan. Seorang ibu ternyata mempunyai naluri yang luar biasa. Sekalipun tampang bayi di ruang perawatan hampir sama, dia bisa mengetahui mana anak kandungnya.

laboratory-2821207
laboratory-2821207

Untuk ukuran teknologi sebagai pembuktian bahwa bayi tersebut adalah anak kandungnya biasanya menggunakan test DNA yang bisa memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Bahkan kadangkala hasilnya tidak bisa akurat seratus persen. Tetapi sekali lagi, seorang ibu bisa diberikan naluri oleh Sang Khalik sedemikian hebatnya, sehingga bisa mengenal betul anaknya. Seperti Tuhan mengenal siapa kepunyaan-NYA.

Bagaimana dengan hubungan pribadi antara ibu dan anak selanjutnya ? Kedekatan seorang ibu membawa dampak positip ke dalam bentukan karakter dan sejauh mana si anak akan merespon. Sehingga si anak akan menaruh hormat kepada orang tuanya. Sebagai contoh, orang tua tentu saja tidak akan pernah mengajarkan kata-kata kotor keluar dari mulutnya.

Sebaliknya, kalau itu terjadi, maka segala perkataan kotor yang keluar dari mulut orang tuanya, akan masuk dapur rekaman di otak si anak. Jadi bagaimana rasanya kalau seorang anak memanggil orang tuanya dengan kata-kata kotor ? Dengan kata lain, bisa dibayangkan, seandainya ada seorang bayi yang tertukar dan dirawat oleh orang tua yang notabene bukan ibu kandungnya. Apalagi karakter ibu kandung palsu ini berkarakter tidak baik.

lego-3729964
lego-3729964

Mungkin kalau sempat memperhatikan lingkungan di sekitar kita. Dan ini bisa saja terjadi dimanapun kita tinggal. Sebuah rumah tangga yang hari-harinya diisi dengan pertikaian dan sumpah serapah akan menjalar dengan cepat kepada anak dan keturunannya. Belum lagi kata-kata kotor dan makian yang bersliweran tanpa jeda. Dari perkataan kotor inilah menjadi awal dari perilaku kejahatan. Koq bisa ? Untuk itu hindarilah omongan kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan. Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun