Dan yang biasa terjadi di sekitar kita, salah satunya adalah saat kita melihat seseorang dari kondisi penampilan luarnya saja. Tidak jarang kita sudah mengetuk palu dan menyatakan seseorang itu berperilaku tidak baik, hanya karena tampangnya yang sangar. Seringkali kita tidak menyadari keterbatasan penilaian atas hidup kita yang sudah diciptakan sebagai mahluk sempurna dan yang beriman oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dengan ukuran standar yang biasa kita lakukan, itu menjadikan sebuah kebiasaan dalam menjalani kehidupan untuk menilai seseorang. Padahal bukan yang dilihat manusia yang dilihat Tuhan. Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati. Benar ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H