Janganlah menahan kebaikan daripada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Janganlah engkau berkata kepada sesamamu, Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi, sedangkan yang diminta ada padamu. Sebuah nasehat yang rasanya masuk ke lubuk hati yang paling dalam.
Karena sejatinya dalam melangkah dalam kehidupan yang terus berjalan, kita tidak lepas dari hidup bersosialisasi. Di hadapan kita kita juga ada komunitas yang bisa mengingatkan kita yang bisa mengontrol sepak terjang kita. Entah lewat jalur keimanan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa ataupun lewat sentuhan kata hati yang muncul secara alami.
 Â
Dengan gamblang praktek keimanan kepada Sang Khalik akan terus mengajarkan bagaimana kita harus berbelas kasih dan peduli dengan sesama, saat mereka membutuhkan pertolongan. Karena uluran tangan kepada saudara kita itu amat sangat membantu. Bukan sebaliknya, saat kita menyaksikan saudara kita sedang menghadapi masalah (ekonomi, kesehatan, luka hati, maupun pekerjaan), tetapi hati kita membeku dan tangan tetap menggenggam.
Sampai disini jelas sekali, karena memberikan pertolongan kepada sesama tidak dibatasi warna kulit, tidak dibatasi materi, tidak dibatasi latar belakang, tidak dibatasi keturunan dan juga tidak dibatasi agama. Benar begitu ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H