Beberapa hari ini, di layar teleisi banyak kejadian geng motor yang dengan beringas layaknya mau maju perang dengan mengandalkan senjata tajam dan modal nekat. Yang menjadi pertanyaan, mau perang dengan siapa ? Tujuannya apa menghadapi arena peperangan tanpa lawan ? Tentu saja ini bukanlah sebuah strategi yang diajarkan pelatih. Apalagi diajarkan Sang Khalik yang empunya nyawa.
Jadi rasanya ini sebuah strategi untuk mencari jati diri agar bisa diakui keberadaannya tetapi dengan cara yang salah kaprah. Kembali dipertanyakan. Dimana pelatih budi pekerti yang menjadi tanggung jawab orang tua ? Dan dimana Sang Pelatih keimanan yang seharusnya sudah diajarkan orang tua kepada anak-anaknya sejak usia muda ?
Sebuah cerminan yang perlu dihayati. Janganlah mencoba berperang dengan mengatur strategi sesuai akal pikiran sendiri. Tetapi bertanyalah secara pribadi dengan Tuhan Semesta Alam lewat koridor keimanan. Strategi apa yang akan Engkau terapkan buat peperanganku kali ini ?
Tidak selamanya peperangan atau pergumulan hidup harus dihadapi dengan berhadap-hadapan langsung face to face. Tuhan punya sejuta strategi untuk memberikan kemenangan buat kita, yang beriman kepada-NYA. Percaya ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H