Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Strategi.....

17 Maret 2023   10:00 Diperbarui: 17 Maret 2023   10:10 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels-scott-webb-136415

Jujur saja, penulis bukanlah penikmat dan penggemar permainan catur yang bisa bertahan duduk berjam-jam dengan memperhatikan langkah demi langkah pion dimainkan. Bahkan melihat bagaimana pemain memainkan bidak-bidak catur dengan strategi dan konsentrasi penuhpun, rasanya penulis perlu belajar kesabaran tingkat tinggi kepada pemain catur. Fokus dan memiliki daya tahan dari gempuran lawan mutlak diperlukan.   

Jujur juga, penulis bukanlah penggemar permainan sepak bola yang maniak. Yang bisa menonton pertandingan bola sampai dini hari di depan televisi. Mulai dari perkembangan televisi yang hitam putih sampai televisi generasi sekarang. Mungkin bagi penulis, pertandingan sepakbola hanya dikategorikan sebagai hiburan semata. Apalagi kalau bisa nonton bareng-bareng dengan kawan-kawan menggunakan layar lebar.

Bahkan sejujurnya juga, penulis tidak bisa memahami bagaimana strategi pelatih memainkan timnya saat berhadap-hadapan dengan tim lawan. Entah itu permainan catur atau permainan sepakbola. Bagaimana memainkan peranan seorang striker, pemain sayap maupun gelandang bertahan. Apalagi punya pemikiran, untuk bisa memancing pertahanan lawan biar bisa keluar dari sarangnya. Rasanya koq bisa ya…pelatih itu ?

pexels-noelle-otto-906073
pexels-noelle-otto-906073

Yang ada dipikiran penulis saat menonton permainan catur atau pertandingan bola adalah layaknya membayangkan terjadinya peperangan antar seteru dengan bermodalkan olah pikir, olah raga dengan senjata masing-masing dan  saling berhadapan. Dimana sang pelatih sudah memberikan modal strategi di belakang layar untuk bisa dimainkan di lapangan. Ketika kemudian sebuah kemenangan diraih, banyaklah peran yang tidak boleh dilupakan oleh pemain kepada sang pelatih. Karena jelas ada rasa tunduk dan hormat kepada pelatih.

Bukan suatu kebetulan, kalau penulis baru saja membaca kisah peperangan antara pasukan Daud dan pasukan orang Filistin yang dimenangkan oleh pasukan Daud. Sebuah kemenangan besar diperoleh Daud dengan dukungan Sang Pelatih yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa.

Tetapi tentu saja tidak mudah seperti saya membayangkan sebuah tim yang menang di arena pertandingan catur atau sepakbola. Karena saat pasukan Filistin mengatur strategi perang di waktu berikutnya, Daud yang memimpin pasukannya bertanya kepada Sang Pelatih yang tidak lain adalah Tuhan sendiri, bagaimana cara menghadapi peperangan orang Filistin berikutnya. Saat itu Sang Pelatih memberi sebuah strategi. Janganlah maju, tetapi buatlah gerakan lingkaran sampai ke belakang mereka, sehingga engkau dapat menyerang mereka dari jurusan pohon-pohon kertau.

knights-3706412_1920
knights-3706412_1920

Sebuah pengaturan strategi yang bisa jadi tidak terpikirkan oleh Daud, apalagi oleh pasukan Filistin, bahkan mungkin buat kita saat ini. Tetapi sekali lagi membuktikan bahwa saat Daud tunduk pada Sang Pengatur Strategi, dengan mudah kemenangan diraihnya.

Begitu juga saat-saat kita sedang bersiap menghadapi gempuran persoalan hidup yang bertubi-tubi. Entah itu dalam urusan study, pekerjaan, sakit penyakit, keuangan bahkan urusan antar keluarga yang rasanya berat. Seperti halnya akan maju dalam sebuah pertandingan. Kita tidak melulu maju perang dengan tangan kosong tetapi perlu latihan dan strategi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun