Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mengasihi....

21 Februari 2023   10:00 Diperbarui: 21 Februari 2023   10:04 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah perjalanan napak tilas bersama istri dan anak kami, sempat melewati sebuah sekolah menengah pertama di sebuah pinggiran kota. Tiba-tiba saya diingatkan masa waktu sekolah dulu. Ada sebuah pertanyaan menarik dari guru bahasa Indonesia saat itu, saat baru saja naik ke kelas tiga sekolah menengah pertama di kota pesisir pantai utara jawa. 

Pertanyaannya sederhana. Apakah fungsi bahasa ? Saat itu satu kelas hening dan tidak ada yang bisa menjawab. Dan saya coba beranikan dengan mengangkat telunjuk jari, serta menjawab tegas tanpa ragu. Sebagai alat komunikasi pak ! Betul sekali jawabnya. Satu kelas merasa bersyukur karena ada yang menjawab. Soalnya guru Bahasa Indonesia ini terkenal galak dan tanpa kompromi. Kalau tidak bisa menjawab, bakal ada hukuman yang menanti.  

Tetapi saat itu juga saya balik nanya. Pak, apa perbedaan penggunaan kata “Negara” dan “Negeri” ? Kenapa ada Kepala Negara tetapi ada Menteri Dalam Negeri ? Kenapa ada Perusahaan Listrik Negara (PLN) tetapi ada Pengadilan Negeri ? Kenapa ada ayam negeri, koq tidak ayam negara ? Saat itu guru bahasa Indonesia saya tidak bisa menjawab. Bahkan sampai saya kuliahpun pertanyaan ini tidak terjawab. Ada yang bisa menjawab ?

Kembali ke masalah di atas. Persoalannya adalah bukan pada subyek item di atas, tetapi sejauh manakah kita memahami fungsi bahasa itu sendiri dalam hal berkomunikasi. Seperti halnya kalimat Aku mengasihi kamu. Tetapi kamu berkata : Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami ?

pexels-rodnae-productions-6708805
pexels-rodnae-productions-6708805

Sebuah kalimat pendek yang diungkap secara gamblang, tetapi bisa mendapat reaksi yang beraneka ragam. Coba kita praktekkan pertanyaan yang sama buat para suami-suami . Dan coba  istri-istri menjawab dengan jawaban yang sama seperti yang tertulis di atas, dengan intonasi yang berbeda-beda . Reaksinya ?  Bisa-bisa terjadi gegeran dalam rumah tangga.

Karena disinilah fungsi dari pemahaman sebuah bahasa ke dalam area komunikasi. Kadangkala perlu waktu dan proses yang panjang bagi seorang istri untuk memahami dan menerima apa yang tersembunyi dibalik kata-kata yang diucapkan oleh seorang suami. Begitu juga sebaliknya. Sekalipun bermaksud baik, tetapi salah dalam penyampaian intonasinya, akan berdampak yang sebaliknya. 

Sebuah persoalan muncul dari landasan keimanan. Ketika Tuhan dengan jelas-jelas dan gamblang mengatakan  Aku mengasihi kamu. Dan statement tersebut yang total keluar dari lubuk hati yang paling dalam. Kenapa kadangkala kita masih masih saja mempertanyakan caranya ? Jangan-jangan kita sekarang juga masih berkutat mempertanyakan statement tersebut di atas, bahkan bisa jadi lebih parah. Kita malah meragukan Sang Khalik.

pexels-pixabay-355948
pexels-pixabay-355948

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun