Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kelupaan...

9 Februari 2023   10:15 Diperbarui: 9 Februari 2023   10:26 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hati saya berkata, apa bener jalan pikiran temen saya ? Dan tiba-tiba seorang teman yang lain menimpali. Katanya, bisa jadi kita juga suka hitung-hitungan dengan Tuhan saat memberi kolekte ataupun persembahan perpuluhan ke gereja. Saya mulai tertarik dengan kalimat-kalimat yang dilontarkan kedua teman saya.

pexels-skylar-kang-6368843
pexels-skylar-kang-6368843

Coba buka kalkulatornya. Kata teman saya tadi. Kalau kita punya pekerjaan atau bisnis dengan penghasilan 1 juta per bulan, perpuluhannya 100 ribu. Kalau berpenghasilan 10 juta per bulan, perpuluhan yang kita berikan 1 juta. Masih cin cai, katanya. Tapi kalau penghasilan kita sudah 100 juta perpuluhan 10 juta, kita sudah mulai mikir-mikir. Apalagi kalau penghasilan kita sudah 1M, perpuluhannya 100 juta. Nah tiba-tiba kalkulator yang kita pegang mendadak gelap. Dan dunia terasa terbalik.

Sebuah kenyataan ada di hadapan kita. Kita mau hidup dengan bertengger dengan segala ke egoisan, ataukah kita mau ingat selalu akan keberadaan hidup ini yang sudah ada blue print-NYA. Sebab siapakah kita ini, sehingga kita bisa mampu memberikan sedekah atau persembahan dengan hati yang penuh sukarela seperti ini ? Sebab dari Tuhan lah segala-galanya untuk kami dapat berikan lagi kepada Sang Khalik sebagai ungkapan rasa syukur karena sudah terlebih dahulu mendapatkan apa yang kita ingini.

pexels-pixabay-327533
pexels-pixabay-327533

Maknai setiap apa yang sudah kita miliki, yang sedang kita miliki bahkan yang akan kita miliki. Karena hidup adalah pilihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun