Mohon tunggu...
Hermansyah Siregar
Hermansyah Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Menguak fakta, menyuguh inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Selayang Pandang Sistem Pendidikan di Jerman

18 Juli 2018   14:54 Diperbarui: 18 Juli 2018   18:22 3249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walaupun anggaran utk penelitian sangat banyak disediakan oleh negara dan foundation namun proses penerimaan hingga kelulusan desertasi sangat ketat.

Uniknya di Jerman, saat mendaftar ke perguruan tinggi terdapat 2 pilihan jenjang perguruan tinggi yaitu Fachhochschule (university of applied science) atau Universitt (university of pured/theory science).

Apabila calon mahasiswa ingin bisa segera bekerja di perusahaan setelah lulus bachelor atau master dan tidak ingin menempuh pendidikan hingga ke jenjang doktoral dapat memilih Fachhochschule seperti di The Hochschule fuer Technik und Wirtschaft (HTW) Berlin. Proporsi kurikulum di Fachhochschule sekitar 40 % teori dan 60 % praktek.

Sedangkan bagi mahasiswa yg ingin kuliah hingga mencapai program doktoral dapat memilih kuliah di Universitt seperti Freie Universitaet Berlin (FU) dan Technische Universitaet Berlin (TUB). Proporsi kurikulumnya 40 % praktek dan 60 % teori.

Namun syarat untuk dapat mengikuti program doktoral setelah lulus magister sangat berat. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) harus tinggi. Penerimaannya ditentukan oleh komite program doktoral.

Seleksi lebih pada bagaimana riset akan mengisi celah keilmuan yang belum terisi oleh peneliti sebelumnya (knowledge gaps) serta yang terpenting dan menjadi pembeda sistem doktor di Jerman dan di negara lain adalah riset PhD harus menjadi sebuah produk yg tidak hanya kuat secara teori tetapi sekaligus aplikatif dan konstruktif bagi penerapan empirik.

Apabila tidak lolos masuk program doktoral, mahasiswa universitt dapat masuk ke dalam dunia kerja.

Terdapat perbedaan program kurikulum pendidikan doktoral di Jerman dan di Indonesia. Di Indonesia pendidikan doktoral diawali dengan proses perkuliahan selama 4 semester sebelum melakukan disertasi.

Program doktoral di Jerman tidak mewajibkan mahasiswanya mengikuti perkuliahan secara regular tetapi bisa langsung melakukan penelitian terkecuali apabila program master yang kita tempuh dari universitas luar Jerman berdasarkan akreditasi nilai akademik dianggap tidak memenuhi standar Jerman.

Untuk situasi ini ada beberapa kursus yang harus diambil dalam bahasa Jerman disebut Wahlpflichtmodul bersifat wajib dan menjadi prasyarat bisa memasuki tahap research proposal.

Penelitian bisa dilakukan sejak terdaftar sebagai mahasiswa program doktoral. Mahasiswa doktoral dapat mengikuti berbagai perkuliahan di universitas mana saja sesuai kebutuhannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun