Kesadaran untuk menggunakan sistem ekonomi anti bunga belakangan ini terus meningkat ketika ekonomi berbasis bunga sering menimbulkan bencana keuangan dunia. Sejak dulu sistem ekonomi bunga sudah menuai pro-kontra di kalangan para ilmuwan. Sebut saja dua filsuf yang sangat terkenal, Plato dan Aristoteles yang menentang keras pembungaan utang di masa itu. Bahkan agama samawi (Islam, Kristen dan Yahudi) dengan tegas melarang praktik bunga dan berbagai perilaku panipulasi.
Sebanarnya kehadiran ekonomi Islam bukanlah hal yang baru. Sistem ini sudah lama dipraktikkan oleh Nabi terakhir, Muhammad Saw. Ekonomi Islam memiliki ideologi tersendiri dan berbeda dengan kapitalisme maupun sosialisme. Ideologi ekonomi Islam keluar menerobos dari kedua sistem tersebut.
Dan, yang lebih penting lagi ekonomi Islam sangat menjunjung tinggi etika dan moral. Sebab moralitas inilah yang akan memberikan panduan bagi para pelaku ekonomi. Para pelaku ekonomi harus teguh memegang moral dalam melakukan kegiatan ekonomi, baik produksi, konsumsi, distribusi dan berbagai kegiatan ekonomi lainnya. Konsistensi dalam moral akan menjauhkan pelaku dari berbagai tindakan eksploitasi, manipulasi, spekulasi, dan bebagai tindakan yang merugikan pihak lain sehingga keadilan ekonomi benar-benar terwujud secara merata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H