Mohon tunggu...
Hermansyah
Hermansyah Mohon Tunggu... Administrasi - IT Trainer penggemar kopi

Dunia IT dan Kopi adalah dua hal yang selalu asik diperbincangkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kaum Nyinyir, Kaum yang Ada Sejak Dahulu

3 Desember 2019   07:26 Diperbarui: 3 Desember 2019   07:51 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernah mengalami seperti ini?


Nyumbang dikit dikatain pelit, nyumbang banyak dicurigain.


Oleh siapa?


Pastinya bagian dari kaum nyinyiriuunn.

Atau dalam dunia medsos sering menghampiri siapapun.

Saat posting nasihat, dikatain sok ustadz oleh orang lain.

Saat posting jualan, dikatakan tamak dunia.

Sebenarnya hanya anak kemarin sore yang mengatakan belakangan ini banyak kaum yang seperti ini.

Sejak zaman dahulu, model-model gini sudah banyak.

Termasuk di zaman Rosulullah sallalahu alaihi wasalllam.

Merekalah yang berada di kaum munafiq. Mereka sama seperti kita, menyembah Allah tapi menolak ajaran Rosulullah.

######

Al Huthomah, adalah salah satu neraka yang disiapkan oleh Allah yang apabila manusia dimasukkan ke dalamnya akan lumat (hancur lebur) dan tentunya bukan hancur begitu saja dan penderitaan mereka terputus.

Mereka mendapatkan penderitaan yang berkepanjangan pada neraka yang yang manusia diikatkan pada besi tinggi yang menjulang.

Neraka yang bersifat mu'shodah yang berarti tertutup rapat tanpa celah untuk menambah penderitaan penghuninya.

Inilah neraka yang menjadi tempat manusia yang  humazah dan lumazah.

Sampai sampai Allah mengucapkan celaka,  (wayl) kepada mereka, sementara wayl ini pula berarti salah satu lembah di neraka jahannam.

Humazah ada yang mengartikan mengejek dengan gerakan anggota badan, seperti mengaarahkan jempol ke bawah, meludah dengan maksud mencela dan yang semisal.

Humazah ada pula yang mengartikan mengejek, merendahkan, mengumpat seseorang yang tak ada di depannya dengan kata lain ghibah alias gosip.

Sementara Lumazah berarti mengejek, merendahkan, mengumpat dengan lisan kepada orang yang ada di depannya.

Pelaku ini pula lah yang dikatakan oleh Rosulullah orang yang pada hari akhirat datang membawa pahala amal ibadah selama di dunia, namun harus merelakannya diambil oleh orang yang dia sakiti.

Jika dosa riba terkecil adalah seperti berzinah dengan ibu kandung sendiri, maka dosa riba terbesar adalah seperti merendahkan derajat kaum muslim dan mukmin dengan mengejek ataupun berkata kasar kepadanya.

Adalah haram, harta, darah dan kehormatan kaum muslimin.

Dosa yang berat, karena pengampunan Allah tergantung kepada pemberian maaf oleh manusia yang ia sakiti.

Al Huthomah....

Juga adalah tempat bagi mereka yang suka mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya sehingga melalaikan kehidupan akhiratnya.

Mereka mengira harta itu bisa membuat mereka kekal di dunia.

Padahal dengan menghitung-hitungnya justru akan membuat usia mereka tersia-siakan.

Rosulullah sallahu alaihi wasallam telah menerangka bahwa usia hanya akan berkah jika diisi dengan amal sholih.

Dua sifat manusia yang apabila terkumpul pada satu orang yang suka mengeluarkan kata-kata jelek dan rakus terhadap harta adalah orang calon penghuni neraka Al Huthomah.

Dua sifat yang sangat mungkin menghampiri diri kita, semoga kita dapat menjauhi sifat tercela tersebut.

#####

Sebagaimana yang disampaikan oleh ustadz Abdullah Al Barowy Haafizhohullah tentang tafsir surat Al Humazah.

Saya jualan kopi bukan karena gaji kurang ya, jadi jangan beli karena kasihan.

Saya jualan kopi karena emang gak ada gaji. hehehehe.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun