Permasalahan Mitra
Jumlah keluarga disetiap RT di RW. 12 kampung Kresek Kelurahan duri Kosambi rata-rata 90 keluarga dan dari observasi tim abdimas didapatkan bahwa rata-rata setiap keluarga menghasilkan 1-2 kg sampah rumah tangga dan terdapat sekitar 1-1,5 kg sampah  organik yang dihasilkan  setiap harinya dan sisanya adalah sampah nonorganik. Maka secara keseluruhan untuk RW. 12 yang terdiri dari 5 RT. akan menghasilkan 450-900 kg sampah setiap harinya, dan sebanyak 450-675 kg sampah organik. Â
Dibeberapa lokasi pembuangan sampah sementara di wilayah kampung Kresek Kelurahan duri kosambi, RW. 12 kerap kali menimbulkan bau yang tidak sedap akibat tercampurnya sampah organik dan nonorganik yang dibuang secara bersamaan tanpa dipilah terlebih dahulu. Selain itu belum dilakukan adanya kegiatan pengolahan dan pemanfaatn sampah khususnya sampah organik yang bernilai ekonomis dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membuat eco-enzyme, kita telah mengolah sebagian besar sampah dan mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA), karena 70% sampah yang terbuang di TPA adalah sampah organik. Â
Dari permasalahan mitra inilah tim Abdimas Farmasi Universitas Esa Unggul menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan mitra, yakni memberikan pelatihan pemilahan sampah rumah tangga yakni sampah organik dan nonorganik dan pembuatan eco-enzyme dari sampah organik tersebut untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disambut baik oleh Mitra mengingat manfaat yang akan didapatkan antara lain meningkatkan kesadaran masyarakat untuk meilah sampah yang akan dibuang untuk diolah menjadi eco-enzyme yang bernilai ekonomis, juga mengurangi pembuangan sampah organik yang  terbuang sehingga berdampak pada kualitas udara yang lebih segar di lingkungan sekitarnya. Dengan demikian secara langsung juga akan mereduksi sampah di wilayah DKI Jakarta yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya.
Dalam kegiatan ini diharapkan partisipasi mitra adalah sebagai berikut :
Mitra yang mengikuti pelatihan nantinya bersedia menjadi fasilitator di wilayahnya masing-masing dalam mensosialisasi pemilahan sampah, pengolahan dan  pemanfaatan sampah organik yang bernilai ekonomis sehingga dapat diaplikasikan dalam aktivitas sehari-hari.
Dari aktifitas ini Mitra diharapkan agar selalu berinteraksi dan mendiskusikan berbagai masalah yang dihadapi oleh setiap peserta, terutama kesulitan dalam merubah cara berpikir warga yang belum memahami pemanfaatan sampah organik yang bernilai ekonomis, sehingga pembina dapat memberikan solusinya melalui landasan teori dan penerapan langsung dilapangan.Dalam bimbingan lapangan, diharapkan dapat dibimbing 100%.
HasilÂ
Bentuk Kegiatan Abdimas
Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dalam berbagai bentuk antara lain:
Melakukan Training Of Trainer (TOT)Â kepada anggota tim pengabdian masyarakat, yang diikuti oleh 8 mhasiswa.