Mohon tunggu...
herman hurit
herman hurit Mohon Tunggu... Apoteker - Hermanus Ehe Hurit

Saya adalah Apoteker praktisi di Klinik Pratama Jakarta dan sebagai dosen di program studi Farmasi Unversitas Esa Unggul.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Vaksin Covid-19: Tak Kenal Maka Tak Sayang

15 Januari 2022   10:00 Diperbarui: 15 Januari 2022   10:07 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awalnya, di Indonesia menerapkan suatu sistem yang disebut dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah, disertai dengan upaya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 

Cara mencegah dan menghindari virus Corona dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih sehat yakni mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, memakai masker secara benar, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas. Selain itu yang paling penting adalah vaksinasi untuk membentuk antibodi seseorang dan mencegah gejala yang lebih berat terutama orang dengan komorbiditas.

Tidak bisa dihindari bahwa pengaruh teknologi dalam penyebaran berita, baik berita yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan maupun berita yang tidak benar (hoax). 

Dan kenyataannya berita yang paling banyak beredar di dunia maya adalah berita yang belum tentu benar, terutama yang berhubugan dengan pencegahan Covid-19 khususnya tentang vaksinasi Covid-19. 

Hal ini yang mempengaruhi penolakan terhadap vaksinasi Covid-19 yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia akibat kurangnya sosialisasi tentang keberadaan vaksin covid-19 terutama manfaat, efek samping dan kehalalannya.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa Indonesia membutuhkan waktu 15 bulan, mulai Januari 2021 hingga Maret 2022, untuk menuntaskan program vaksinasi Covid-19 di 34 provinsi dan mencapai total populasi sebesar 181,5 juta orang, dalam pelaksanaannya vaksinasi akan berlangsung dalam 2 periode, yakni Periode 1 berlangsung dari Januari hingga April 2021 dengan memprioritaskan 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 provinsi. Periode 2 berlangsung selama 11 bulan, yaitu dari April 2021 hingga Maret 2022 untuk menjangkau jumlah masyarakat hingga 181,5 juta orang (Kemekes RI. 2021).

Upaya tersebut akan tercapai jika mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia. Namun usaha pemerintah ini ternyata mendapatkan tantangan yang cukup besar, yaitu adanya penolakan terhadap vaksinasi Covid-19 di beberapa wilayah di Indoneisa termasuk di daerah Pasar Kemis Tangerang. 

Hal ini disebabkan masyarakat pada umumnya lebih banyak terpapar berita yang tidak benar di media sosial dari pada berita yang benar dan akurat. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ITAGI, WHO, & UNICEF. 2020)

Dari hasil survei yang dilakukan Kemenkes dan Unicef tentang penerimaan vaksin oleh masyarakat, diperoleh sekitar 65% responden menyatakan bersedia menerima vaksin COVID- 19 jikadisediakan Pemerintah, sedangkan 8% di antaranya menolak. 27% sisanya menyatakan ragu dengan rencana Pemerintah untuk mendistribusikan vaksin COVID-19. 

Kelompok ini penting untuk mendorong keberhasilan program vaksinasi. Situasi ini perlu dipahami dengan hati-hati, masyarakat mungkin mempunyai tingkat kepercayaan yang berbeda-beda terhadap vaksin COVID- 19 karena keterbatasan informasi mengenai jenis vaksin, kapan vaksin akan tersedia dan profil keamanannya. (ITAGI, UNICEF, WHO, dan Kementerian Kesehatan. 2020).

Ketidaktahuan masyarakat pada umumnya mengenai vaksin Covid-19 juga dialami oleh warga RW. 08 Kelurahan Kuta Jaya Kecamatan Pasar Kemis Tangerang. Karena dominan berita yang beredar di dunia maya yang dibaca atau didengar oleh warga bahwa vaksin Covid- 19 adalah tidak halal, efek samping yang membahayakan bagi penggunanya sehingga warga berpikir untuk tidak akan meneriam vaksin Covid-19 yang disediakan oleh pemerintah meskipun diberikan secara gratis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun