Sangat boleh jadi, Do'a-mu yang diulang-ulang itu, atau ingatamu yang tidak berkesudahan tentang hasratmu itu; malah justru akan menjadi penghalang bagi dikabulkanNya permohonanmu itu. Karena sebenarnya, dalam Do'amu yang berbusa-busa itu; engkau pada hakekatnya tidaklah berDo'a kepadaNya. Di dalam hatimu yang paling dalam, engkau sebenarnya tidak pernah me-mohon kepadaNya. Di lubuk hatimu yang paling dalam, engkau sebenarnya tengah bergelantungan pada angan-angan kemampuanmu sendiri, mengira dirimulah yang melakukan dan menghasilkannya.
Hanya engkau masih juga selalu mengira engkau sedang berDo'a kepadaNya.
***
Jika engkau mendapati dirimu jarang memanjatkan Puji Syukur kepadaNya, bahkan sekali pun engkau mengira telah menghabiskan banyak waktumu untuk berDo'a; engkau patut juga dengan hati-hati memeriksa dirimu sendiri. Benarkah engkau sedang berDo'a ketika berDo'a itu? Benarkah engkau berDo'a mohon kepadaNya, dan percaya bahwa Dia-lah yang mengabulkan semua hasratmu? Karena jika benar engkau Mohon kepadaNya; lalu mengapa engkau tidak ingat untuk berSyukur kepadaNya?
Jika engkau tidak bisa benar-benar berSyukur kepadaNya; percayalah, sebenarnya engkau juga tidak pernah benar-benar bisa berDo'a kepadaNya.
***
Untuk berbincang denganNya, engkau perlu menarik diri dan menoleh ke dalam. Berpaling dari Dunia Benda. Tutuplah pintu dan jendelamu; dan duduklah diam dan tenang.
Itulah caranya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H