Mohon tunggu...
Herman Efriyanto Tanouf
Herman Efriyanto Tanouf Mohon Tunggu... Penulis - Menulis puisi, esai, artikel lepas

Founder dan Koordinator Komunitas LEKO Kupang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Isyarat Sang Guru

20 Februari 2019   15:48 Diperbarui: 20 Februari 2019   16:23 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dominggus Elcid Li (diolah)

:kepada Tuan Elcid Li

di depan kamar tuan Pastor, tujuh merpati
putih memilin biji-biji jagung paling mungil, sedang
di taman di dekat aula Emaus, itu lelaki
memungut remah mamah dan tulang-tulang
ikan dari bungkus-bungkus nasi
dibelinya tiga puluh menit lalu di warung
Mas Jawa yang jualan di Atambua
biar anak-anak tiada kepayang
oleh lapar dan dahaga.

seperti sembahyang

itu lelaki dengan kacamata di kepala
khusyuk dalam tunduk di antara mekar asoka
isyarat tanpa kata
dipanggilnya anjing-anjing biara
remah-remah nyaris habis
setelah dikulum mulut-mulut amis
itu anak-anak yang duduk manis
antara kenyang tawa dan sinis.

di bola mata kanan lelaki itu empat merpati
melintas lalu singgah ke hati
kepak bertalu-talu
sedang di bola mata yang lain
tiga merpati hinggap di kepala
kepak amat megah, ada cakra paling mewah
merebak ke mana-mana
terbukalah segala!

Emaus tak hanya milik Kleopas
dan murid lainnya setelah perjamuan
malam itu bersama Sang Guru
remah-remah ialah lupa paling purba.

di Emaus, itu lelaki menggenggam remah-remah
ialah mamah dari mulut murid-murid
yang lupa tentang kerumun lalat
dan geliat ulat-ulat gemuk.

pelayan ialah dia
yang peka sebelum disapa
itu isyarat, tanpa aksara.

Emaus, Februari 2019
HETanouf

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun