Terkait koleksi bacaan yang bisa menjawabi kebutuhan pembaca pun tidak sulit. Cukuplah dengan mengumpulkan koleksi bacaan pribadi dan "memanfaatkan" jaringan (relasi) dengan komunitas-komunitas yang memiliki kepedulian terhadap literasi. Sebab ada banyak pihak yang mungkin tidak dapat terjun langsung ke lapangan, tetapi mata hati mereka melihat untuk kemudian mendonasikan bahan bacaan dengan cara masing-masing.
Sinergi bersama komunitas lain yang secara kebetulan ada di daerah tertentu masih menjadi pilihan untuk menyebarkan "virus literasi". Fokus pelayanan harus menjadi prioritas agar membaca sebagai bentuk kebutuhan dasar bisa menyentuh publik. Terlebih kesadaran akan pentingnya membaca.
Salam Literasi!
Herman Efriyanto Tanouf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H