Mohon tunggu...
Herman Efriyanto Tanouf
Herman Efriyanto Tanouf Mohon Tunggu... Penulis - Menulis puisi, esai, artikel lepas

Founder dan Koordinator Komunitas LEKO Kupang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kembik, kepada "Si Binatang Jalang"

4 Februari 2019   19:48 Diperbarui: 4 Februari 2019   20:29 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembik #1
:kepadaSi Binatang Jalang

Kembikmu tentang tawa dari segala
bahkan pada Ida yang mengulum sukma
tapi kau lupa            
bahwa syair tak semegah suara.
Kembikmu mencengkeram
gemanya membungkam
itu riwayat aksara
rahim imaji yang tak lekang.

Kendati raga dikandung liang
tapi ruhmu tetap, ada
di rahim anak-anak aksara.
Warisan, ibadah puisi
tiada pekat
tiada sekat
bebas
napas, sajak-sajak.

Semestinya kami mengembik
biarlah rahim-rahim imaji dicabik.
______

Kembik #2
:kepada si Binatang Jalang

Diammu tersirat sekarat emas
risih dalam khusuk doa
bahwa hina adalah karib naas
di pintu-Nya surga tertawa.

Geliatmu keciprat ronta usang
tak layak dikungkung waktu
Aku ini binatang jalang!
tak hentinya kau menggerutu
mengunya detik yang malang
menghempas erang jiwa, lemau.

Kembikmu merasuk sumsum nubari
di kekinian masih tersimpan mimpi
kisah seribu tahun cahaya
harimu dan hari-hariku nyaris tiada beda.

Biarlah dalam tembang
ada celoteh tentang kenang
bahwa syair ialah sandiwara
jiwa bagi penenun kata
yang tak lelah memintal sesaji
itu kata, rahim segala imaji.
______

HETanouf

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun