Mohon tunggu...
Herman Efriyanto Tanouf
Herman Efriyanto Tanouf Mohon Tunggu... Penulis - Menulis puisi, esai, artikel lepas

Founder dan Koordinator Komunitas LEKO Kupang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Perempuanku

24 Januari 2019   22:54 Diperbarui: 24 Januari 2019   23:08 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini bersama angin aku ingin

menjamah wajah

kau yang lelap dalam sembap

di pembaringan sarat air mata.

Ada iri yang purba

pada empuk di kepalamu

adanya lebih setia

dari gerutu kepada waktu.


Berkali-kali aku ingin

angin membawa riwayat

ini rindu yang sekarat

dalam bisik di kanan telingamu.

Kau tahu hembus tiada nada

saat tangan terlampau gegabah

menjamah setiap isyarat

tanpa kata di kiri telingamu.


"Perempuanku!"


Kesekian kalinya aku ingin

hangatnya napasmu

menerpa sisa-sisa rindu di ini dada, dan

sesaat kita lupa kisah air mata.

Ada merdeka di sana

ialah urai rambutmu, yang

menggelitik pori nganga

memanggil datangnya tawa.

Dan kita lupa

entah berapa kali ada merdeka

hingga angin cemburu

setelah tubuh-tubuh menyatu lalu layu.

__________

Insaka, 2018/2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun