Mohon tunggu...
Herman Efriyanto Tanouf
Herman Efriyanto Tanouf Mohon Tunggu... Penulis - Menulis puisi, esai, artikel lepas

Founder dan Koordinator Komunitas LEKO Kupang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Menelanjangi Tubuh "Perempuan Jakarta"

10 Januari 2019   18:03 Diperbarui: 12 Januari 2019   18:32 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Istimewa/ Blitar TIMES

Apalah artinya membina moral dengan cara amoral? Mungkinkah ini jawaban atas kegelisahan Jokpin bahwa kota akan kehilangan dia bila ia tak lagi di sana? Setelah VA, siapa lagi yang pantas untuk dihakimi? Apakah semua yang memberi opini dan komentar sampah adalah manusia-manusia tanpa celah dosa? Pantaskah warna dan ukuran pakaian dalam bahkan kebutuhan selang**ngan menjadi urusan publik? Bukankah sudah ada proses penghakiman yang layak? Mari, semua kita berefleksi.

Memposisikan VA dan pihak lainnya dalam puisi Perempuan Jakarta sama saja menambah luka dan derita yang telah mereka cipta. Sadarlah bahwa tubuh yang ditelanjangi turut melukai jiwa/ batin mereka.

* * * * *

Insaka, 10 Januari 2019
Herman Efriyanto Tanouf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun