Mohon tunggu...
Herman Dompu
Herman Dompu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Manusia Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Peran Perguruan Tinggi dan Mahasiswa dalam Penyelenggaraan Pilkada

25 Agustus 2024   14:10 Diperbarui: 25 Agustus 2024   14:11 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Saat ini, hampir seluruh negara di Dunia menganut sistem pemerintahan demokrasi. Bahkan negara-negara komunis, sekarang udah tidak malu lagi menyebut dirinya sebagai negara demokratis. Hal itu, ditandai salah satunya dengan diselenggarakannya pemilu sebagai sarana sirkulasi kepemimpinan di negara-negara tersebut.

Meskipun menurut Winston Churcil Mantan Presiden AS bahwa demokrasi adalah sistem yang buruk. Meski demikian demokrasi adalah sistem yang paling baik diantara sistem pemerintahan yang pernah ada.

Tahun 2024 ini, Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Kepada Daerah atau Pilkada secara serentak nasional. Dimana Pilkada ini pemilihan Gubernur dilaksanakan secara bersamaan dengan pemilihan Bupati dan Walikota. Tak terkecuali di Kabupaten Dompu.

Karena pemilihan Gubernur dan Bupati dilaksanakan secara bersamaan, tentu masalah dan tantangannya semakin kompleks dan kompethenship. Diantaranya soal netralitas ASN, TNI/Polri, Kades dan Aparatur Desa. Politik Uang, Politisasi SARA dan Hoax, Teror dan Intimidasi, netralitas dan profesionalitas penyelenggara dan sebagainya.

Ditengah banyaknya masalah dan tantangan Pilkada, maka membutuhkan partisipasi semua pihak. Partisipasi adalah keterlibatan, keikutsertaan  masyarakat secara sukarela dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pilkada.

Selain datang ke TPS untuk memilih kemudian dikalkulasi dengan angka-angka (baca: ada tinggi dan rendah). Namun partisipasi juga bicara seberapa besar kesadaran dan kerelawanan pemilih ikut mengawal dan mengontrol seluruh tahapan penyelenggaraan Pilkada (baca: pra dan paska tahapan).

Kenapa partisipasi itu penting? Pertama, agar masalah dan tantangan dalam Pemilu dan Pilkada dapat diminimalisir. Kedua, agar penyelenggaraan Pemilu atau Pilkada terselenggara secara efektif dan efisien dari aspek waktu, tenaga dan biaya. Ketiga, agar peneyelenggaraan Pemilu dan Pilkada terselenggara secara demokratis.

Salah satu pihak yang diharapkan dapat berpartisipasi adalah Perguruan Tinggi dan mahasiswa. Perguruan Tinggi adalah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berisi kaum intelektual yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan, penelitian dan pengabdian.

Demikian pula dengan mahasiswanya yang memiliki pola pikir rasional, analisis dan kritis sebagai agen of change dan agen of control ditengah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Beberapa bentuk partisipasi yang dapat dilakukan Perguruan Tinggi dan Mahasiswa.
Pertama, melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih. Dalam konteks ini, dapat dilakuakn dalam bentuk diskusi dan seminar demokrasi dan kepemiluan.

Kedua, melakukan riset atau penelitian yang kemudian menjadi rumusan kebijakan bagi penyelenggaraan maupun peserta. Dal hal ini juga, Perguruan tinggi dapat mendorong mahasiswa agar mengambil tema-tema atau isu Pemilu atau Pilkada dalam penyusunan skripsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun