Mohon tunggu...
Herman Zamani
Herman Zamani Mohon Tunggu... -

Mencoba melihat kehidupan dari berbagai sudut pandang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

R&D Sinar Mas Forestry: Inovasi untuk Lestari

5 Juni 2016   16:48 Diperbarui: 5 Juni 2016   16:56 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain tenaga akademis profesional, R&D yang berada di bawah PT Arara Abadi ini juga merekrut warga lokal sebagai pekerja. Saya berkesempatan melihat kerja mereka di proses penanaman pada media buatan. Seluruh pekerja di bagian proses ini adalah perempuan. Pertimbangannya adalah tingkat ketekunan dan ketelitian perempuan yang rata-rata lebih tinggi dibanding laki-laki. Mereka adalah lulusan SMK yang telah terlebih dahulu mendapat pelatihan khusus. Kami hanya melihat dari balik kaca, karena kesterilan menjadi perhatian utama dalam penanaman ini.

Salah seorang pekerja tengah mengamati benih tanaman dalam media buatan. Perekrutan warga lokal dilakukan dalam proses pekerjaan ini. (foto: pribadi)
Salah seorang pekerja tengah mengamati benih tanaman dalam media buatan. Perekrutan warga lokal dilakukan dalam proses pekerjaan ini. (foto: pribadi)
Proses penanaman di media buatan ini seluruhnya dikerjakan oleh perempuan (foto: pribadi)
Proses penanaman di media buatan ini seluruhnya dikerjakan oleh perempuan (foto: pribadi)
Tak lupa, R&D juga melakukan tanggung jawabnya terhadap kelestarian spesies tanaman yang sudah mendekati punah. Contohnya adalah Ramin, sebuah spesies yang kian langka ditemukan karena faktor musim yang tak tentu. Bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sinar Mas Forestry mengembangkan kawasan konservasi Ramin ini.

Inilah bukti keseriusan APP Sinar Mas dalam menjalankan Forest Conservation Policy. Era penggunaan bahan baku dari hutan alam telah berakhir. Pengelolaan Hutan Tanaman Industri yang berkelanjutan menjadi paradigma baru, sehingga produktivitas dapat berjalan beriringan dengan kelestarian alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun