Mohon tunggu...
Herman Zamani
Herman Zamani Mohon Tunggu... -

Mencoba melihat kehidupan dari berbagai sudut pandang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menangkal Api dengan Incident Command System

18 Maret 2016   19:15 Diperbarui: 18 Maret 2016   19:43 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Incident Command System: Sistem mutakhir yang kini diterapkan dalam penanganan karlahut (sumber: wcmrc.com)"][/caption]

Hari-hari ini, bukan saatnya lagi kita berpangku tangan, atau hanya berkoar-koar terhadap berbagai permasalahan bangsa yang dihadapi. Menjadi bagian dari solusi dengan turut berkontribusi dalam gagasan serta implementasi, itulah yang perlu kita lakukan bersama.

Sebagaimana kita tahu, peristiwa kebakaran lahan dan hutan (karlahut) telah menjadi momok bagi bangsa ini. Penyebabnya sangat kompleks dan multidimensi, begitupun penyelesaiannya. Tantangan zaman semakin berat, namun solusi harus terus menerus ditawarkan. Salah satunya adalah dengan meng-upgrade metode dan teknologi dalam penanggulangan karlahut.

Perusahaan kertas Asia Pulp and Paper (APP) milik grup Sinar Mas telah menyiapkan sistem dan teknologi baru dalam mengantisipasi karlahut di dalam maupun di luar wilayah konsesinya. Yang termutakhir, APP Sinar Mas tengah menyiapkan penerapan metode Incident Command System (ICS) atau Sistem Komando Bahaya.

ICS merupakan sebuah perangkat atau sistem yang memiliki prinsip- prinsip penanggulangan insiden atau bencana yang efektif dan efisien dalam sistem komando, koordinasi, komunikasi dan pengelolaan sumberdaya penanggulangan keadaan darurat.

ICS adalah model perangkat untuk komando, pengendalian dan koordinasi tindakan penanggulangan dan mengkoordinir usaha-usaha yang dilakukan pihak-pihak yang terkait untuk mencapai tujuan menstabilkan insiden dan melindungi jiwa, harta benda, dan lingkungan hidup.

“Sistem ICS ini membantu kami mengelola bencana lebih terarah, sehingga rentetan kerja bisa lebih fokus,” ujar General Manager Fire Management APP Sinar Mas, Sujica Lusaka dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/3).

Dengan kata lain, penerapan ICS merupakan sebuah terobosan dalam memaksimalkan penanganan peristiwa karlahut dengan memaksimalkan segenap potensi sumber daya dengan koordinasi yang lebih efektif dan efisien. Karena sebagaimana kita mafhum, penanganan karlahut senantiasa berpacu dengan ruang dan waktu. Tanpa sistem atau metode yang terintegrasi dan terarah, sebanyak atau secanggih apapun perangkat penanggulangan karlahut tidak akan memberikan hasil optimal.

APP Sinar Mas juga mengoperasikan helikopter secara berpasangan untuk melakukan pemadaman dari udara. Heli pertama melakukan pengamatan dan pemanduan bagi heli kedua yang melakukan water bombing.

[caption caption="Salah satu Helikopter Super Puma Sinar Mas yang menjatuhkan Bom Air kala karlahut di Dumai bebrapa waktu lalu (sumber; riaugreen.com)"]

[/caption]

“Helikopter jenis Super Puma memiliki kapasitas angkut air untuk bombing hingga 4,5 ton, jika dibandingkan heli standar yang hanya menampung 600 liter air. Karena itu Super Puma harus dipandu dari udara agar dapat melakukan pemadaman lebih tepat, efisien dan aman karena di bawah juga terdapat regu yang melakukan pemadaman juga,” tambah Sujica.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei mengatakan, masih sangat minim jumlah perusahaan yang mengelola konsesi di Riau secara sukarela terlibat dalam pencegahan kebakaran lahan dan hutan bersama pemerintah dan TNI-Polri.

"Ya perusahaannya itu-itu saja, dan ini harus jadi masukan bagi pemerintah daerah," ungkap Willem.

Willem mengakui dari sekian banyak perusahaan yang beroperasi di Riau, yang berperan aktif dalam koordinasi sejauh ini baru dari dua induk perusahaan industri kehutanan, salah satunya APP Sinar Mas, sedangkan perusahaan kelapa sawit sampai dengan hari ini belum ada yang tergugah untuk melibatkan diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun