Mohon tunggu...
Herman Matius
Herman Matius Mohon Tunggu... -

math

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengenal Jenis Online Marketplace

27 Agustus 2016   14:14 Diperbarui: 27 Agustus 2016   14:27 1869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Online Marketplace atau biasa disebut Marketplace saja termasuk bagian dari Ecommerce (Penjualan Online). Bahasa Indonesia dari Marketplace adalah Pasar. Sebagaimana di Pasar, bisnis marketplace sebenarnya adalah bisnis jasa (penyelenggara layanan), tapi ada juga pasar yang penyelenggaranya ikut jualan. Pada umumnya, marketplace adalah layanan online yang mempertemukan pembeli dengan banyak pilihan penjual dan menyediakan tempat bagi penjual yang ingin berjualan.

Marketplace murni

Marketplace murni adalah marketplace yang hanya sebagai penyelenggara layanan. Anggap aja di pasar, marketplace mendapat keuntungan dari penjual yang ingin berjualan, komisi penjualan, dan sejenisnya. Contohnya adalah: Lazada, Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Blanja, Elevenia, Blibli, dan QOO10.

Marketplace tidak murni

Marketplace tidak murni adalah marketplace yang ikut jualan juga. Contohnya adalah Mataharimall, Dinomarket, Bhinneka, dan Alfacart.

Selain itu ada juga jenis

> B2B: Business to Business, penjual harus pemilik bisnis dan pembeli harus pemilik bisnis. Konsep ini sangat jarang, biasanya pembelian tidak otomatis tapi melalui inkuiri atau penawaran. Guna marketplace sebagai tempat informasi dan pertemuan. Contohnya : Alibaba

> B2C: Business to Customer, penjual di marketplace haruslah pemilik bisnis dan penjual adalah kustomer umum. Idenya adalah menjembatani pemilik bisnis ke konsumen secara langsung.  Hampir semua marketplace menjalankan B2C agar mendapatkan produk resmi dan lebih murah untuk konsumen akhir.

> C2C: Customer to Customer. Setiap pribadi bisa jualan, tidak harus punya bisnis. C2C mempertemukan konsumen ke konsumen. Contohnya adalah Tokopedia dan Bukalapak.

Semua marketplace biasanya menerapkan C2C dan B2C.

Marketplace dan Escrow

Awalnya adalah bisnis toko online seperti  Hypermart dimana hanya ada satu penjual. Karena itu pembeli yang percaya akan membelinya karena sudah percaya. Akan tetapi kalau di Marketplace, karena banyaknya penjual, rawan sekali penipuan. Untuk itu, dibuatlah perantara yang disebut Escrow sebagai yang dipercaya. Sistem itu disebut Escrow atau rekening bersama. Lalu bagaimana dengan OLX!

OLX tidak memberikan layanan Escrow atau rekening bersamai. Apakah OLX bisa disebut sebagai marketplace! Itu bisa didebatkan. Secara definisi, OLX adalah marketplace karena mempertemukan banyak penjual dan pembeli. Akan tetapi, dewasa ini marketplace sudah identik adanya Ecrow dan ada juga OLX adalah Iklan Baris Online

Efek C2C

Efek bisnis gaya C2C menyebabkan banyak yang bisa menjadi penjual. Beda dengan di mall, harus punya modal. Simpelnya, C2C menyebabkan Anda bisa membeli barang kemudian menjual lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun